Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKF: Penguatan Rupiah Dampak Eksternal

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini menguat 1,41% ke level Rp14.955 per dollar AS, diiringi penguatan IHSG sekitar 1,21% ke level 5.906.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini menguat 1,41% ke level Rp14.955 per dollar AS, diiringi penguatan IHSG sekitar 1,21% ke level 5.906.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akui ini dampak dari faktor eksternal.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adriyanto menilai penguatan rupiah cukup signifikan kembali ke bawah level Rp15.000 sebagai dampak dari eksternal.

"Dugaan saya pernyataan Trump terkait kesepakatan dagang dengan China yang memberikan harapan positif," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (2/11/2018).

Sejalan dengan Adriyanto, Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat menuturkan capital inflow yang terjadi sebagai dampak dari pernyataan Trump yang akan membuat kesepakatan dagang dengan China.

Kabar ini menjadi angin segar pertama dari perjalanan panjang ketegangan tensi dagang antara kedua negara.

"Trump dikabarkan tertarik untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Xi Jinping Presiden China di KTT 20 negara yang diadakan di Argentina bulan ini," ungkapnya dalam keterangan pers.

Dia melanjutkan, investor asing tercatat net buy Rp1,16 triliun. Harga obligasi 10 tahun naik dan yield obligasi turun 12,9 basis poin ke level 8.353%.

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan yang meminta Menteri-Menterinya untuk menyiapkan kesepakatan dagang dengan China. Hal ini dilakukan seusai dia berbincang via telepon dengan Presiden China Xi Jinping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper