Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Kurs Rupee Bikin Permintaan CPO Turun, Harga Tergelincir

Harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan selama 2 hari beruntun di bursa Malaysia dipicu oleh pelemahan mata uang India. Negeri Bolywood merupakan pembeli utama minyak kelapa sawit di dunia sehingga membuat harga minyak nabati itu kian mahal bagi pengimpor.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan selama 2 hari beruntun di bursa Malaysia dipicu oleh pelemahan mata uang India. Negeri Bolywood merupakan pembeli utama minyak kelapa sawit di dunia sehingga membuat harga minyak nabati itu kian mahal bagi pengimpor.

Kepala Perdagangan dan Hedging di Kaleesuwari Intercontinental mengatakan bahwa permintaan untuk minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga akan melambat pada November dan Desember.

“India memang biasanya mengurangi pembelian pada akhir tahun menuju musim dingin, karena minyak nabati ini umumnya cepat membeku kalau berhadapan dengan suhu dingin,” ungkapnya, dilansir dari Bloomberg, Rabu (31/10/2018).

Pelemahan rupee India, mata uang dengan kinerja terburuk pertama di Asia pada tahun ini, disebabkan oleh spekulasi semakin merenggangnya hubungan antara pemerintah dengan bank sentral sehingga meredupkan sentimen. Hal itu membuat pembeli CPO India ragu untuk memesan pasokan karena harganya terus turun.

Rupee tercatat melemah 0,3 poin atau 0,4% menjadi 73,97 rupee per dolar AS pada Rabu (31/10) dan mencatatkan pelemahan di hadapan dolar 13,66% selama tahun berjalan.

Pada perdagangan Rabu (31/10), harga CPO mengalami penurunan 12 poin atau 0,55% menjadi 2.157 ringgit per ton dan turun 16,94% secara year-to-date (ytd). Adapun, harga minyak kedelai, yang berkaitan erat dengan pergerakan harga CPO, di Chicago Board of Trade (CBOT) juga turun 0,06 poin atau 0,21% menjadi US$27,94 per pon. Harga turun 15,40% sepanjang 2018 berjalan.

Selain di bursa Malaysia Derivative Exchange (MDE), harga minyak kelapa sawit olahan di bursa Dalian Commodity Exchange tidak berubah masih pada posisi 4.634 yuan per ton untuk pengiriman Januari. Sedangkan harga minyak kedelainya turun ke 5.646 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper