Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Pasar Saham Seret Harga Karet

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Maret 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup merosot 2,86% atau 4,7 poin ke level 160,20 yen per kilogram (kg).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet terus melorot pada akhir perdagangan hari kelima berturut-turut, Senin (29/10/2018),

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Maret 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup merosot 2,86% atau 4,7 poin ke level 160,20 yen per kilogram (kg).

Adapun pada perdagangan Senin (26/10), harga bahan utama pembuatan ban ini ditutup melemah 0,06% atau 0,10 poin di level 164,90 yen per kg.

Dilansir Bloomberg, harga karet turun untuk hari kelima berturut-turut, terseret oleh pasar saham yang lemah dan kekhawatiran tentang prospek permintaan.

“Penurunan di pasar ekuitas, yang telah menjadi bearish, mendorong harga karet lebih rendah karena ini merupakan indikator untuk aktivitas investor,” kata Naohiro Niimura, mitra di Market Risk Advisory, seperti dikutip Bloomberg.

“Ada kekhawatiran bahwa sentimen ekonomi yang lebih lemah dapat mengurangi permintaan karet,” tambah Avtar Sandu, manajer senior untuk komoditas di Phillip Futures Pte di Singapura.

Indeks Topix Jepang ditutup melemah 0,4% ke level 1,589,56 di Tokyo, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,2% ke level 21.149,80.

Sejalan dengan harga karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember 2018 terpantau melemah 0,37% atau 0,25 poin ke level US$67,34 per barel pada pukul 13.42 WIB di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent kontrak Desember 2018 juga melemah 0,4% atau 0,31% ke level US$77,31 per barel di ICE Futures Exchange.

Minyak telah merosot sekitar 12% dari level tertinggi dalam empat tahun terakhir di awal bulan ini karena pelemahan di pasar ekuitas global menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi di tengah peningkatan persediaan minyak mentah AS.

Dengan sanksi baru dari AS terhadap Iran yang akan berlaku penuh pekan depan, para pelaku pasar mencari tanda-tanda apakah OPEC dan mitra-mitranya mampu (dan berkeinginan) untuk meningkatkan produksi guna mengisi kemungkinan adanya celah pasokan.

"Saya memperkirakan investor akan mengambil sikap wait and see minggu ini sebelum kembalinya sanksi terhadap Iran dan pemilihan paruh waktu di AS," kata Makiko Tsugata, analis senior di Mizuho Securities Co., seperti dikutip Bloomberg.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

29/10/2018

160,20

-2,86%

26/10/2018

164,90

-0,06%

25/10/2018

165,00

-1,08%

24/10/2018

166,80

-0,18%

23/10/2018

167,10

-1,30%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper