Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Memanas, Batu Bara Masih Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 ditutup melemah 0,27% atau 0,30 poin di level US$111,70 per metrik ton.
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra
Aktivitas bongkar muat batu bara di salah satu tempat penampungan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (3/10/2018)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (25/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2019 ditutup melemah 0,27% atau 0,30 poin di level US$111,70 per metrik ton.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019 juga melanjutkan pelemahannya dan ditutup turun 1,05% atau 1,05 poin ke level US$99,05 per metrik ton pada Selasa.

Berbanding terbalik dengan harga batu bara, harga minyak mentah setelah pasar ekuitas global rebound dan OPEC mengisyaratkan kemungkinan membatasi output dalam beberapa bulan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember bertambah 51 sen atau 0,8% dan mengakhiri sesi di level US$67,33 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 16% di bawah rata-rata pergerakan 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 72 sen dan berakhir di level US$76,89 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$9,56 terhadap WTI.

Dilansir Bloomberg, pasar saham melonjak di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, didorong oleh optimisme tentang prospek dari positifnya laporan laba terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengindikasikan dapat menyesuaikan batas output untuk mencegah munculnya kembali kelebihan suplai yang dapat menekan harga.

Di sisi lain, menurut Direktur International Energy Agency (IEA) Fatih Birol, OPEC harus memperluas produksi untuk melindungi kesehatan pertumbuhan ekonomi global. Tanpa peningkatan, persediaan minyak mentah akan segera mengencang sehingga membahayakan aktivitas ekonomi.

“Dalam beberapa pekan terakhir, Anda telah melihat minyak dan ekuitas diperdagangkan hampir dalam langkah terkunci,” kata Josh Graves, pakar strategi pasar senior di RJO Futures, seperti dikutip Bloomberg.

“Kita berada di titik tengah dalam minyak di mana ada keseimbangan di antaranya jika ada cukup kekhawatiran pasokan bagi kami untuk bangkit kembali, atau pasar ekuitas akan terus bergulir.”

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

25 Oktober

111,70

(-0,27%)

24 Oktober

112

(-0,62%)

23 Oktober

112,70

(-0,22%)

22 Oktober

112,95

(-0,13%)

19 Oktober

113,10

(+1,03%0

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper