Bisnis.com, JAKARTA — Akuisisi lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 113 kilometer atau 80% dari total jalur sepanjang 142,3 kilometer.
Dalam siaran pers, Kamis (25/10/2018), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyebutkan sisa lahan sepanjang 29,3 kilometer akan segera dibebaskan. Perseroan yang tergabung ke dalam high speed railway contractors consortium (HSRCC) juga telah menerima mandatori pekerjaan awal konstruksi dari dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk 83,3 kilometer lahan yang telah diakuisisi.
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengataka,n hingga pekan ketiga Oktober 2018, WIKA telah menggarap 74% lahan yang selesai diakuisisi. Menurutnya, HSRCC telah memetakan 216 titik lokasi pekerjaan konstruksi di mana 34 diantaranya telah dimulai konstruksi.
″Prioritas pertama, kami fokuskan kepada titik-titik kritis karena disinilah sejatinya lokasi pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi itu harus diselesaikan dengan kalkulasi terukur dan prudent,″ ujarnya dalam siaran pers, Kamis (25/10/2018).
Tumiyana mengklaim kurang dari satu semester sejak bergulirnya drawdown atau pencairan awal dari China Development Bank (CDB), pada April 2018, percepatan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus menunjukkan grafik yang meningkat. Konstruksi paling utama sudah dimulai pada titik-titik kritis yakni struktur, tunnel, jembatan, dan subgrade.
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China Chandra Dwiputra mengatakan CDB telah mencairkan kredit modal US$810,4 juta dalam tiga tahap hingga Oktober 2018. Dengan dana tersebut, diharapkan akselerasi pembangunan KCJB dapat menghasilkan progres yang signifikan.
“Kami meyakini dapat mempercepat akselerasi pekerjaan dan untuk selanjutnya pembayaran dilakukan berdasarkan progress pekerjaan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel