Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Laba Korporasi Mengkhawatirkan, Wall Street Tambah Lunglai

Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semakin lunglai pada perdagangan Selasa (23/10/2018), setelah kekhawatiran mengenai prospek laporan keuangan korporasi menambah tekanan aksi jual baru-baru ini.
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji
Aktivitas masyarakat terlihat di salah satu sudut pusat keuangan dunia, Wall Street di New York, Amerika Serikat/Bisnis-Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semakin lunglai pada perdagangan Selasa (23/10/2018), setelah kekhawatiran mengenai prospek laporan keuangan korporasi menambah tekanan aksi jual baru-baru ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,5% atau 125,98 poin di level 25.191,43, indeks S&P 500 melemah 0,55% atau 15,19 poin di 2.740,69, dan indeks Nasdaq Composite berakhir turun 0,42% atau 31,09 poin di level 7.437,54.

Indeks S&P 500 telah melemah selama lima sesi berturut-turut dan saat ini turun 6,5% dari rekor level penutupan tertinggi yang dibukukannya pada 20 September.

Adapun Nasdaq merosot lebih dari 10% dari rekor level penutupan tertingginya pada 29 Agustus sebelum mampu mengikis sebagian pelemahannya.

Saham Caterpillar turun 7,6% setelah produsen alat berat ini mempertahankan proyeksi labanya untuk 2018, setelah proyeksi kenaikan pada dua kuartal sebelumnya.

Sementara itu, saham 3M Co tergelincir 4,4% setelah memangkas prospek laba full year karena tantangan terkait mata uang asing.

Hal itu menghidupkan kembali kekhawatiran atas dampak meningkatnya biaya pinjaman, upah dan tarif atas laba korporasi serta menyebabkan saham industri pada S&P turun 1,6%.

Seiring dengan kekhawatiran atas pertumbuhan laba, kekhawatiran seputar pemilu paruh waktu yang akan berlangsung di AS berikut soal anggaran Italia juga telah membuat investor menghindari saham.

Indeks energi pada S&P 500 turun 2,7%, terbesar dibandingkan dengan sektor mana pun, terbebani pelemahan harga minyak setelah Arab Saudi menyatakan bisa memasok lebih banyak minyak mentah dengan cepat jika diperlukan.

Meski demikian, investor memangkas sebagian besar penurunan menjelang akhir perdagangan kemarin karena adanya pandangan bahwa penurunan itu terlihat berlebihan. Technical buying pada level support di sekitar 2.700 pada S&P 500 turut membantu bursa saham sedikit pulih.

“Ada banyak kekhawatiran di pagi hari, dan ketika pasar tidak mempercepat penurunan lebih jauh, Anda melihat sebagian pelaku pasar membeli saham,” kata Rick Meckler, seorang partner di Cherry Lane Investments, seperti dikutip Reuters.

“Terlepas dari kekecewaan hari ini, laporan keuangan teknologi pekan ini bisa menunjukkan hasil yang optimistis,” tambahnya. Microsoft, Intel, dan Alphabet dijawalkan akan merilis laporannya pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper