Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas (SSMS) Siap Operasikan 3 Pabrik Kelapa Sawit

Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berencana mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) baru pada 2019 dengan total kapasitas 180 ton per jam.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berencana mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) baru pada 2019 dengan total kapasitas 180 ton per jam.

Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana Vallauthan Subraminam menyampaikan, perseroan sudah mengoperasikan 6 PKS dengan kapasitas 300 ton per jam. Pada 2019, SSMS berencana mengoperasikan 3 PKS dengan kapasitas masing-masing 60 ton per jam.

“Jadi total PKS baru berkapasitas 180 ton per jam. Satu PKS dapat beroperasi awal 2019, dan dua PKS lagi akhir 2019 dapat beroperasi,” tuturnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (22/10/2018).

Pengembangan PKS dilakukan seiring dengan pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) dari lahan perseroan. Usia rata-rata kebun perusahaan yang berbasis di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini, kini berkisar 8,7 tahun.

Pada tahun depan, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp500 miliar—Rp530 miliar. Sumbernya berasal dari pendanaan internal.

Dalam periode Januari—Juni 2018, produksi Tandan Buah Segar atau TBS SSMS mencapai 763.212 ton, naik 25,17% year-on-year (yoy) dari sebelumnya 607.106 ton. Produksi CPO pada semester I/2018 juga meningkat 25,53% yoy menuju 212.007 ton dari paruh pertama 2017 sebesar 168.882 ton.

Direktur Independen Sawit Sumbermas Sarana Nicholas J. Whittle menyampaikan, melihat performa sepanjang tahun berjalan, setidaknya perusahaan dapat menghasilkan CPO sejumlah 400.000 ton sampai dengan akhir 2018.

Untuk pemasaran, perseroan mengandalkan permintaan domestik dan ekspor. Tahun lalu, kontribusi pasar ekspor berkontribusi 52% dari total penjualan. 

“Tahun ini kontribusi ekspor menurun karena banyaknya permintaan domestik. Ekspor terutama ke India, Pakistan, dan Bangladesh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper