Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Hujan & Salju Makin Bebani Perdagangan Gandum Global

Cuaca bersalju dan hujan membuat panen gandum di Kanada tertunda hingga 5 pekan membuat harganya kembali menjulang.
Ilustrasi./JIBI-Reuters
Ilustrasi./JIBI-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Cuaca bersalju dan hujan membuat panen gandum di Kanada tertunda hingga 5 pekan membuat harganya kembali menjulang.

Pemilik ladang gandum di Kanada Mike Ammeter mengungkapkan bahwa masih banyak tanaman yang harus dipanen, tetapi hujan dan salju membuat dirinya terpaksa menunda panen hingga lebih dari 5 pekan di lahan seluas 1.300 hektare berisi kanola, gandum, jelai di Red Deer, Alberta, Kanada.

“Kualitas gandum untuk saat ini pasti akan menurun, kami sudah mulai merugi,” ujarnya dikutip dari Bloomberg, Minggu (14/10/2018).

Kini bukan saat yang menguntungkan bagi petani di Kanada, salah satu negara pemasok gandum teratas dunia dan termasuk salah satu pengekspor besar kanola. Perang dagang antara AS dan China dan adanya masalah produksi di Rusia dan Australia membuka pintu bagi Kanada untuk mengambil alih pangsa pasar dalam perdagangan global.

Dengan ekspor gandum Kanada tahun ini diprediksi melebihi jumlah pada tahun lalu, panen yang terus tertunda akan turut menghambat penjualan.

Masalah gandum global sejauh ini sudah membuat harga gandum di Chicago Board of Trade (CBOT) mencatatkan kenaikan hingga 7,3% sepanjang 2018 berjalan. Pada penutupan perdagangan Jumat (12/10), harga gandum melambung 9,25 poin atau 1,82% menjadi US$517,25 sen per bushel.

Namun, saat ini banyak investor yang masih yakin bahwa kenaikan harga itu tidak akan bertahan lama karena Rusia masih belum menunda ekspornya dan pengiriman dari Kanada juga belum menunjukkan perlambatan.

Adapun, data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) menunjukkan bahwa spekulan juga kini menahan posisi jangka pendeknya, perbedaan antara taruhan kenaikan dan penurunan harga, menjadi 16.885 kontrak berjangka dan opsi pada pekan 9 Oktober.

Di Saskatchewan, salah satu provinsi di Kanada, masalah cuaca sudah sangat menghambat panen hampir di seluruh bagian utara Kanada. Selain itu, tanaman yang berhasil dipanen juga terlalu lembap dan harus dikeringkan, semakin memperpanjang penundaan.

Situasi yang sama terjadi di Alberta, di mana 47% panen dihasilkan dari wilayah itu. Jumlah panen tersebut merosot dari rata-rat selama lima tahun yang mencapai panen hingga 82%.

“Kami sudah biasa menghadapi cuaca seperti ini, tapi biasanya tidak selama ini,” ungkap Norm Hall, petani dan Wakil Presiden di Federasi Pertanian Kanada (CFA).

Meskipun masih ada yang bisa dipanen, tapi kualitasnya pasti menurun atau hanya akan terjual sebagai bahan pakan ternak karena banyaknya tanaman yang rusak akibat tertumpuk salju.

“Penurunan kualitas tanaman akan menurunkan penghasilan petani hingga mencapai ribuan dolar AS, sedangkan biaya operasionalnya harus naik dengan tambahan pekerjaan seperti mengeringkan panen yang basah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper