Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Berfluktuasi, Ini Rekomendasi Investasi dari Bank Commonwealth

Di tengah masih fluktuatifnya kondisi pasar karena faktor global, Bank Commonwealth merekomendasikan reksa dana saham untuk pilihan investasi jangka panjang dan reksa dana pasar uang untuk pilihan investasi jangka pendek dan menengah pada Oktober ini.
Bank Commonwealth meraih penghargaan dari The Asian Banker yaitu The Asian Banker Indonesia Country Awards, yang merupakan salah satu penghargaan internasional bergengsi di industri keuangan./Istimewa
Bank Commonwealth meraih penghargaan dari The Asian Banker yaitu The Asian Banker Indonesia Country Awards, yang merupakan salah satu penghargaan internasional bergengsi di industri keuangan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah masih fluktuatifnya kondisi pasar karena faktor global, Bank Commonwealth merekomendasikan reksa dana saham untuk pilihan investasi jangka panjang dan reksa dana pasar uang untuk pilihan investasi jangka pendek dan menengah pada Oktober ini.

Bulan lalu, bank sentral AS menaikan suku bunga acuannya sebesar 25bps ke rentang 2,00%-2,25%.  Hal tersebut direspons oleh Bank Indonesia dengan kembali menaikan suku bunga acuan 7-days reverse repo sebesar  25bps ke level 5,75%.

Ivan Jaya, Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS yang positif memungkinkan bagi The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga pada pengujung tahun ini.

"Kenaikan suku bunga yang disertai oleh pertumbuhan ekonomi memberikan sentimen positif untuk pasar saham sehingga untuk nasabah dengan profil risiko growth masih mempertahankan porsi saham di 70%," katanya, melalui keterangan resmi, Kamis (11/10/2018).

Dia menambahkan, reksa dana saham merupakan pilihan tepat untuk nasabah yang memiliki rencana investasi jangka panjang dan memiliki profil risiko yang tinggi dengan kondisi pasar saat ini. Namun, jika investasi hanya akan dilakukan dalam waktu singkat, investasi reksa dana pasar uang tepat untuk dilakukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk investasi dua bulan ke depan adalah hasil laporan keuangan emiten kuartal III/2018 yang jadwalnya dimulai pada 12 Oktober, isu perang dagang lanjutan, serta mid-election AS pada November mendatang.

Di sisi lain, agar nasabah dapat mengoptimalkan imbal hasil investasinya di tengah kondisi pasar yang makin dinamis, Bank Commonwealth menyediakan layanan wealth management yang dinamakan Dynamic Model Portfolio.

Layanan ini akan mengumpulkan berbagai informasi pasar, memilah mana yang paling relevan untuk setiap nasabah berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi mereka, kemudian memberikan saran terkait dengan penempatan portofolio aset-nya.

"Dengan layanan ini, nasabah bisa menggerakkan asetnya secara dinamis, tidak harus sama dengan proporsi investasi yang ditentukan di awal. Investasi disesuaikan tidak hanya berdasarkan profil risiko nasabah, namun juga risiko pasar ke depannya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper