Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Pelemahan Obligasi Sudah Mencapai Batas

Kiwoom Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (11/10/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. 
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Kamis (11/10/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. 
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa pasar obligasi kemarin menunjukkan penguatan.
Meskipun tidak banyak tapi penguatan ini telah terkonfirmasi oleh indikator teknikal analisis yang menunjukkan pelemahan harga obligasi sudah mencapai batasnya. Sehingga, hari ini obligasi berpotensi mengalami penguatan.
Nico mengatakan, yang menarik dari penguatan harga obligasi ini adalah pelemahan harga obligasi yang terjadi kemarin, tidak lebih rendah dari harga terendah beberapa minggu lalu. 
Dengan demikian, secara jangka pendek, pasar obligasi mulai terlihat mengalami penguatan. 
"Syaratnya hanya satu, apabila kenaikkan nanti lebih tinggi dari pada kenaikkan sebelumnya, maka pasar obligasi berpotensi mengalami penguatan meskipun masih dalam jangka pendek hingga menengah," katanya dalam riset harian, Kamis (11/10/2018).
Nico mengatakan, fokus berikutnya adalah pernyataan dari salah satu Presiden The Fed Chicago Charles Evans yang menuturkan kemungkinan Bank Sentral Amerika akan berhenti menaikkan tingkat suku bunga apabila sudah mencapai 3%, dengan posisi netral untuk tingkat suku bunga sebesar 2,75%. 
Dengan catatan inflasi berada di 2%, sementara tingkat pengangguran berada di 3,7%, angka ini merupakan terendah dalam 49 tahun terakhir. 
"Kami menilai pandangan Evans ini lebih longgar dibandingkan opini sebagian besar pejabat The Fed yang menginginkan tingkat suku bunga The Fed berada di atas 3%," katanya. 
Dalam Pertemuan Tahunan IMF,  para pemimpin IMF, OECD, Bank Dunia, dan WTO memiliki pendapat yang sama untuk Gubernur The Fed untuk berhati-hati terhadap kebijakan yang dibuat oleh The Fed karena memiliki implikasi terhadap negara berkembang. 
"Kami merekomendasikan hold hari ini dengan berpotensi beli apabila pergerakan harga melebihi dari 45 bps, dengan volume yang konsisten," katanya.
Kemarin, total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya di tengah pembalikkan harga obligasi yang terjadi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1 tahun, diikuti dengan 3 – 5 tahun dan 10 – 15 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga > 25 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper