Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham SMBR Berisiko Lanjutkan Tren Bearish

Saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ditutup melemah 20 poin di level 2.320 pada akhir perdagangan sesi I hari ini dan berisiko melanjutkan tren bearish
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ditutup melemah 20 poin di level 2.320 pada akhir perdagangan sesi I  hari ini dan berisiko melanjutkan tren bearish.

Tren tersebut tidak terlepas dari realisasi penundaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah seiring dengan upaya menekan defisit neraca pembayaran. Adanya momentum depresiasi rupiah terhadap dolar AS juga telah memunculkan potensi kenaikan biaya produksi.

Tidak hanya itu, emiten dengan ticker SMBR itu menggunakan batu bara sekitar 30% - 40% sebagai bahan baku di tengah tren kenaikan harga komoditas tersebut pada commodities exchanges.

Di sisi lain, perseroan tengah berupaya untuk menggenjot ekspor klinker ke Australia, Bangladesh dan China di tengah pasar domestik yang sedang lesu. Selanjutnya, pendapatan dari ekspor dalam bentuk dolar ini digunakan perusahaan untuk melakukan naturally hedged dalam rangka pembelian bahan material impor seperti pembelian peralatan dan suku cadang pabrik.

Saat ini valuasi saham SMBR memiliki valuasi premium dengan forward PE ratio sebesar 425 kali (di atas rata-rata historis 2 tahun dengan forward PE ratio 222 kali). Bahkan saham ini juga mengalami overvalued terhadap indeks sektor industri dasar dan kimia yang memiliki forward PE ratio sebesar 2,18 kali.

Secara teknikal analisis, saham SMBR membentuk dragonfly doji candlestick pattern yang mengindikasikan akhir downtrend dengan bullish reversal. Sementara indikator stochastic oscillator terlihat crossover mengakhiri tekanan pada area oversold. Diperkirakan saham SMBR mencoba menguat terbatas menuju 2.570 menguji MA20 sebagai resistance terdekat. Diperkirakan saham SMBR akan bergerak dalam rentang 2.110 – 2510 pada perdagangan hari ini.

Saham SMBR Berisiko Lanjutkan Tren Bearish

Sumber: Bloomberg

*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper