Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cottonindo Ariesta (KPAS) Rampungkan Pabrik Baru pada 2020

Produsen kapas kosmetik dan cotton bud, PT Cottonindo Ariesta Tbk. menargetkan pembangunan pabrik baru di Cipendeuy bia rampung pada 2020.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen kapas kosmetik dan cotton bud, PT Cottonindo Ariesta Tbk. menargetkan pembangunan pabrik baru di Cipendeuy bia rampung pada 2020.

Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan Cottonindo Ariesta Johan Ariesta mengungkapkan, perseroan akan membeli lahan dan bangunan di Desa Purwadadi, Subang, Jawa Barat.

Dia mengungkapkan pembelian lahan itu untuk meningkat produksi yang lebih besar, sebab utilisasi pabrik sudah mencapai 90%.

"Kami akan membeli lahan di Purwadadi. Di atas tanah tersebut sudah ada bangunan, nantinya akan membeli mesin saja," ungkapnya, Jumat (5/10/2018).

Selain memanfaatkan bangunan yang sudah ada, kata Johan, perseroan akan melakukan produksi pada 2020. Emiten bersandi saham KPAS akan menggunakan dari hasil initial public offering (IPO) untuk membeli lahan dan bangunan pabrik di Desa Purwadadi, Jawa Barat.

Selain itu, dana IPO juga akan digunakan perseroan akan menambah produksi bahan setengah jadi. Adapun, raihan dana IPO perseroan mencapai Rp45,02 miliar.

Adapun saham perdana KPAS adalah Rp168, atau mencerminkan price earning ratio (PER) 7 kali pada 2019. Dia menambah pooling mengalami oversubscribed sebesar 486 kali, oversubscribed 5,86 kali dari total IPO dan mengklaim banyak investor menilai harga saham KPAS sangat menarik.

Saat ini, kapasitas produksi Cottonindo Ariesta mencapai 115 ton per bulan, sedangkan penggunaan produksi sudah mencapai 100 ton-105 ton per bulan. Bila perseroan melakukan penambahan pabrik maka kapasitas pabrik bisa mencapai 245 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper