Yen Berbalik Menguat, Karet Ditutup Stagnan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berakhir stagnan pada pada perdagangan hari ini, Kamis (4/10/2018), setelah sempat menguat sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Maret 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup stagnan pada level 169,50 yen per kg.

Padahal, harga karet dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,35% atau 0,6 poin di posisi 170,1n per kg dan sempat menguat hingga 0,71% ke level 170,70. Pada perdagangan Rabu (3/10/2018), harga karet ditutup melemah 1,68% atau 2,90 poin di posisi 169,50.

Karet di Tokyo menguat setelah mata uang Jepang jatuh ke titik terendah terhadap dolar dalam hampir satu tahun, memacu pembelian berjangka dalam denominasi yen oleh investor luar negeri.

Gu Jiong, analis di broker komoditas Yutaka Shoji, mengatakan pelaku pasar membeli komoditas karet karena dianggap undervalued dibandingkan dengan harga karet fisik setelah pengusaha Thailand menaikkan penawaran.

“Pasar minyak yang lebih kuat juga meningkatkan spekulasi harga karet sintetis yang berasal dari minyak bumi dapat naik,” katanya.

Sementara itu, harga karet juga ditopang nilai tukar yen yang sempat jatuh ke level 114,55 terhadap dolar setelah data ekonomi AS yang lebih kuat sehingga membantu meningkatkan imbal hasil Treasury AS.

“Dolar dapat memperpanjang kenaikan terhadap yen hingga data non-farm payroll dirilis pada Jumat, dengan target jangka pendek dari level 114,73 November lalu dan level Maret 2017 di 115,51,” kata Kazuki Yahagi daro Sumitomo Mitsui Trust Bank.

Akan tetapi, penguatan harga karet memudar dan akhirnya berakhir stagnan setelah nilai tukar yen berbalik menguat. Yen terpantau naik 0,2% ke level 114,36 per dolar AS pada pukul 13.57 WIB.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2019 di Tocom

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel