Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara & Minyak Kompak Tergelincir

Harga batu bara tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan Selasa (2/10/2018), bersama dengan minyak mentah.
Angkutan batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta
Angkutan batu bara di sungai Mahakam, Samarinda, Kaltim./REUTERS-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan Selasa (2/10/2018), bersama dengan minyak mentah. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif November 2018 ditutup turun 0,17% atau 0,20 poin di level US$114,90 per metrik ton.

Adapun pada perdagangan Senin (1/10), harga batu bara kontrak November 2018 mampu berakhir naik 0,48% atau 0,55 poin di US$115,10 per metrik ton.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 juga tergelincir dan berakhir turun 0,24% di level 102,10 pada Selasa, setelah mampu memperpanjang kenaikannya pada Senin.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah tergelincir dari level tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir, setelah investor mempertimbangkan kemampuan OPEC untuk menggantikan penurunan ekspor Iran.

Pada perdagangan Selasa (2/10), minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November 2018 berakhir turun tipis 0,07 poin atau 0,09% di level US$75,23 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak patokan global Brent untuk pengiriman Desember 2018 ditutup turun 0,18 poin atau 0,21% di level US$84,80 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Ekspor minyak mentah dan kondensat Iran turun ke titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir sebelum kembalinya sanksi AS.

Sementara itu, Perjanjian AS-Meksiko-Kanada yang baru, yang menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), mengikis sebagian kekhawatiran tentang perdagangan global.

"Hari ini ada sedikit jeda," ungkap Bart Melek, kepala analis komoditas di Toronto Dominion Bank, seperti dikutip Bloomberg. "Minyak sempat mencapai ketinggian yang pernah dicapai pada bulan Juli, tetapi pasar terus khawatir tentang pasokan Iran."

Minyak mentah telah naik sekitar 16% sejak pertengahan Agustus saat penurunan pasokan dari Iran hingga Venezuela terus meresahkan pasar global. OPEC dan sekutu-sekutunya juga menunjukkan sedikit antusiasme untuk meningkatkan output meskipun Presiden Donald Trump mengeluhkan harga minyak mentah yang tinggi.

Sementara itu di AS, American Petroleum Institute melaporkan cadangan minyak mentah domestik naik 907.000 barel pekan lalu. API juga melaporkan persediaan di Cushing, Oklahoma, nak 2,02 juta barel, sementara stok bensin dan distilat berkurang.

Pergerakan harga batu bara kontrak November 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

2 Oktober

114,90

(-0,17%)

1 Oktober

115,10

(+0,48%)

28 September

114,55

(-0,04%)

27 September

114,60

(-0,13%)

26 September

114,75

(+0,70%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper