Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI IHSG JUMAT (28/9/2018): Lanjutkan Penguatan, Indeks Bisa Tembus 5.970

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses membukukan rebound dan ditutup menguat 0,95% atau 55,94 poin di level 5.929,22 pada perdagangan Kamis (27/9/2018).
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses membukukan rebound dan ditutup menguat 0,95% atau 55,94 poin di level 5.929,22 pada perdagangan Kamis (27/9/2018).

Indeks sempat dibuka melemah pada kemarin pagi kemarin, turun 0,03% atau 1,84 poin ke level 5.871. Akan tetapi, pada awal perdagangan indeks mampu berbalik menguat yang dipimpin oleh sektor konsumer. IHSG mampu melaju di zona hijau sejak pagi hingga penutupan, meskipun pada kemarin pasar didera sentimen penaikan suku bunga The Fed yang sempat menekan pada pembukaan.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya serta mempertahankan rencana untuk terus memperketat kebijakan moneter, di tengah optimisme atas perekonomian AS.

Otoritas moneter AS tersebut masih memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember, tiga kali kenaikan pada tahun depan, dan satu kali pada 2020.

Rupanya investor tidak begitu memedulikan naiknya suku bunga acuan AS karena kebijakan The Fed tersebut sudah diprediksikan sejak awal, sehingga reaksi pasar tidak memperlihatkan efek kejut yang terlalu besar.

Selain itu, langkah Bank Indonesia yang juga mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, turut menjaga kepercayaan diri pasar saham lokal dapat bertahan di zona hijau pada perdagangan kemarin.

Analis PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menyampaikan penguatan indeks pada perdagangan kemarin mengonfirmasi bahwa IHSG mampu menembus level resisten minor jangka menengah 5.900 yang didukung akumulasi beli yang cukup signifikan.

“Ada indikasi indeks mencoba menembus level resisten baru. Stochastic bergerak melandai di areal pertengahan berpotensi terjadi goldencross dengan ruang penguatan 1-2 hari.  Pada indikator bill william, indeks nampak mencoba untuk melakukan pembalikan  momentum ditandai dengan terus mendekatinya momentum ke arah level 0,” ungkap Hendri melalui riset.

Hendri menyampaikan meski bergerak pada fase deselerasi, pada perdagangan hari ini indeks diperkirakan akan melanjutkan penguatan dengan rentang pergerakan 5.900—5.950. saham-saham yang dapat dicermati yaitu ANTM, CTRA, HMSP, JSMR, dan WSKT.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan pada perdagangan hari ini, sentimen yang akan memengaruhi investor yaitu data tingkat pengangguran, PDB, dan belanja individu di Amerika Serikat. Investor juga akan fokus pada data indeks manufaktur di China.

“IHSG bergerak cenderung tertahan secara teknikal melihat trend terdekat yang bearish jika tidak mampu kembali berada dilevel 6000 sebagai konfirmasi mematahkan trend bearish. Sehingga diperkirakan pola pergerakan IHSG cenderung menekan meskipun kemungkinan melanjutkan penguatan menguji bearish trend line,” ungkap Lanjar.

Dia menyebut pada hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 5.880—5.970 dengan beberapa saham yang dapat dicermati yaitu ANTM, BBRI, JSMR, KLBF, LSIP, PGAS, UNTR, MAIN, dan TRAM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper