Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Didera Sentimen The Fed, IHSG Berbalik Menguat Pada Awal Dagang

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka dengan pelemahan 0,03% atau 1,84 poin ke level 5.871,43, dan berbalik menguat 0,48% atau 28,18 poin ke level 5.901,45 pada pukul 9.18 WIB.
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (27/9/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka dengan pelemahan 0,03% atau 1,84 poin ke level 5.871,43, dan berbalik menguat 0,48% atau 28,18 poin ke level 5.901,45 pada pukul 9.18 WIB.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.870,54 – 5.902,47. Adapun pada perdagangan Rabu (26/9), IHSG berakhir melemah 0,02% atau 1,03 poin di posisi 5.873,27.

Sebanyak 120 saham menguat, 61 saham melemah, dan 421 saham stagnan dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan dorongan terbesar dari sektor konsumer yang menguat 0,88%, disusul sektor pertanian yang niak 0,53%.

Di sisi lain, hanya sektor aneka industri yang melemah sebesar 0,51% dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut pagi ini.

William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menambahkan pergerakan IHSG terlihat masih akan terkonsolidasi wajar sebelum kembali menguat.

Menurutnya, peluang pergerakan masih berada dalam rentang wajar, di mana momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan peluang uptrend.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan di kisaran 5.789-6.123," kata dia.

Meskipun pasar didera sentimen naiknya suku bunga The Fed, investor tampaknya sudah menduganya sejak awal sehingga tingkat kejutannya tidak menjadi faktor penghambat untuk melakukan trading pada hari ini setidaknya untuk jangka pendek.

Sebagaimana diketahui, The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 2%-2,25%.

Dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (26/9) waktu setempat, The Fed masih memperkirakan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember, tiga kali kenaikan pada tahun depan, dan satu kali pada 2020.

Setelah pertemuan, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tersebut memantau ketat inflasi serta menggarisbawahi kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS yang cepat dapat menyebabkan kondisi yang terlalu panas dan memaksa The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BBRI

+1,34%

HMSP

+0,80%

BMRI

+1,14%

UNVR

+0,87%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

BBCA

-0,72%

ASII

-0,68%

BCAP

-5,56%

INAF

-3,81%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper