Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Rigs Tender Indonesia Tbk. mengantongi kontrak senilai US$24 juta.
Presiden Direktur Rigs Tender Indonesia, Abdul Rahman Abbas mengungkapkan pendapatan perseroan lebih banyak dari pengangkutan batu bara. Sementara itu, pendapatan dari lepas pantai tidak banyak, karena harga minyak saat ini cukup sensitif.
"Saat ini, pasar cukup bersaing terkait harga. Kontrak ada yang berakhir pada 2019 dan ada juga 2020. Biasanya akan ada juga yang diperpanjang," katanya, Rabu (26/2018).
Dia mengungkapkan kontrak yang dikantongi perseroan memiliki tenor 1 tahun-2 tahun. Tenor yang dimiliki perseroan cukup pendek karena harga komoditas cukup fluktuatif sehingga klien tidak melakukan kontrak jangka panjang.
Menurutnya, bila perseroan memiliki kontrak jangka panjang, maka akan sangat mungkin untuk melakukan penambahan kapal baru. Adapun tiga klien besar perseroan adalah PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Adaro Energy Tbk., PT Media Djaya Bersama.
Dia mengungkapkan, saat ini kapal-kapal yang dimiliki banyak beroperasi di Banjarmasin. Selain itu, perseroan juga berencana untuk memperluar pangsa pasar dengan mendapatkan pelanggan-pelanggan baru di industri batu bara di Indonesia dengan bekerja sama untuk menyediakan kapal-kapal.
RIGS juga berencana untuk memperluas cakupan area layanan hingga ke luar negeri untuk memperluas pangsa pasar serta mengoptimalisasi kapal-kapal perseroan yang berbendera asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel