Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menguat 0,51% di Akhir Sesi I, IHSG Kembali ke Level 5.900

IHSG menguat 0,51% atau 29,97 poin ke level 5.904,27 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,05% atau 2,74 poin di level 5.871,56.
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/9/2018).

IHSG menguat 0,51% atau 29,97 poin ke level 5.904,27 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,05% atau 2,74 poin di level 5.871,56.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.870,30 – 5.906,73. Adapun pada perdagangan Selasa (25/9), IHSG berakhir melemah 0,13% atau 7,92 poin di posisi 5.874,30.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 187 saham menguat, 141 saham melemah, dan 274 saham stagnan dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG menguat pada sesi I, dengan penguatan terbesar dialami sektor aneka industri yang menguat 1,95%, disusul sektor konsumer yang menguat 0,77%.

Di sisi lain, sektor perdagangan dan properti yang masing-masing melemah 0,46% dan 0,05% menahan penguatan IHSG lebih lanjut di sesi I.

Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini berpotensi menguat dengan rentang pergerakan 5.851-5.896. Sentimen eksternal masih akan sangat memengaruhi pergerakan IHSG hari ini.

 Associate Director Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus menyampaikan sentimen global yaitu masalah tarif dagang akan memengaruhi pergerakan indeks. Selain itu, pelaku pasar mencermati hasil pertemuan FOMC yang diprediksi akan menaikkan suku bunga.

"Dari dalam negeri, pasar menanti langkah kebijakan dari Bank Indonesia atas kenaikan suku bunga The Fed, di mana bank sentral juga diprediksi akan menaikkan suku bunga BI 7 Days RR," ungkapnya melalui riset yang dipublikasikan Rabu (26/9/2018).

Sentimen-sentimen tersebut membuat pelaku pasar dan investor berpotensi wait and see untuk melihat hasil pertemuan The Fed.

Penguatan IHSG sejalan dengan gerak bursa saham di Asia Tenggara yang mayoritas juga menguat, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura yang naik 0,79%, indeks FTSE Malay KLCI yang menguat 0,16%, dan indeks SE Thailand yang menguat 0,19%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,87%.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper