Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profindo Sekuritas Indonesia: IHSG Terindikasi Bakal Melemah

Secara teknikal, Indeks membentuk spinning top candlestick pattern mengindikasikan potensi melemah.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Secara teknikal, Indeks membentuk spinning top candlestick pattern mengindikasikan potensi melemah.

Indikator stochastic golden cross berada di area jenuh beli. Sehingga menurut analis Profindo Sekuritas Yuliana IHSG diperkirakan Indeks pada hari ini melemah terbatas dikarenakan profit taking, range pergerakan Indeks 5.809-6.026.

Saham yang diperhatikan adalah UNTR (buy), SMRA (SoS), BBTN (buy), WIKA (buy), ROTI (SoS), ASII (buy).

Sementara itu, IHSG pada perdagangan Jumat lalu ditutup menguat didorong terutama menguatnya saham sektor industry dasar dan perdagangan. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,13 triliun dengan saham BMRI dan INKP menjadi net top buyer, sedangkan saham ASII dan PNLF menjadi net top seller.

Adapun, Saham penopang kenaikan Indeks adalah BMRI dan BBNI, sedangkan saham penekan Indeks adalah BBCA dan ASII. 

Berikut sentimen yang akan memengaruhi gerak IHSG hari ini

Wall Street berakhir mixed pada perdagangan Jumat waktu setempat dikarenkan minimnya sentimen yang dapat mendorong Wall Street ke zona hijau. Adapun, Sektor industri memimpin penguatan sehingga mendorong indeks saham Dow Jones ke posisi tertinggi akibat meredanya ketegangan perang dagang. Dow Jones +0.32%, S&P500 -0.04%, dan Nasdaq +0.51%.

Bursa Eropa kompak ditutup menguat dipengaruhi sentiment positif meredanya ketegangan perang dagang. Dax +0.85%, CAC 40 +0.78%, FTSE 100 +1.67%, dan Stoxx 600 +0.43%.

Harga minyak mentah ditutup melemah tipis dikarenakan investor wait and see pertemuan OPEC membahan peningkatan output minyak mentah  sebesar 500,000 bpd untuk melawan penurunan dari Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper