Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Menimbang Prospek MNCN

Di tengah proyeksi kinerja keuangan yang masih sulit menembus pertumbuhan pendapatan dua digit pada kuartal III/2018 dan harga saham yang terkoreksi 34,24% pada periode berjalan 2018, masih layakkah saham PT Media Nusantara Citra Tbk. dikoleksi?
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah proyeksi kinerja keuangan yang masih sulit menembus pertumbuhan pendapatan dua digit pada kuartal III/2018 dan harga saham yang terkoreksi 34,24% pada periode berjalan 2018, masih layakkah saham PT Media Nusantara Citra Tbk. dikoleksi?

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten berkode MNCN itu ditutup menguat 10 poin atau 1,20% ke level Rp845 pada penutupan, Rabu (19/9/2018). Kapitalisasi pasar yang dimiliki tercatat senilai Rp12,06 triliun.

Akan tetapi, untuk periode berjalan 2018, harga saham mengalami koreksi 34,24%. Sepanjang periode tersebut, pergerakan MNCN mencapai level terendah Rp805 per saham dan menyentuh level tertinggi Rp1.650.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya, memproyeksikan MNCN masih sulit untuk merealisasikan pertumbuhan pendapatan dua digit pada kuartal III/2018. Pasalnya, rebound pangsa pemirsa prime time pada Juli 2018, dengan menembus urutan teratas, harus kembali tergeser pada Agustus 2018 selama penyelenggaraan Asian Games 2018.

“Selain itu bottom line MNCN telah meleset dari ekspektasi kami selama dua periode berturut-turut,” tulisnya dalam riset yang dikutip Bisnis.com, Kamis (20/9/2018).

Kendati demikian, dia menyebut perseroan berhasil meningkatkan margin operasi menjadi 37,8% pada kuartal II/2018. Posisi tersebut naik dari 35,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun, margin kotor MNCN juga bertambah dari 58,8% pada kuartal II/2017 menjadi 60,4% pada kuartal II/2018.

Kendati demikian, Christine mencatat pretax margin terkontraksi menjadi 27,4% pada kuartal II/2018. Posisi itu turun dari 33,8% pada kuartal II/2017.

Sejalan dengan sejumlah pertimbangan tersebut, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham MNCN. Target harga jangka panjang atau 12 bulan berada di level Rp820 per saham.

Di sisi lain, analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja, dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Agustus 2018, masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham MNCN. Akan tetapi, pihaknya menurunkan target harga saham dengan mempertimbangkan kinerja semester I/2018 yang berada di bawah estimasi.

“Kami menurunkan target harga menjadi Rp1.500 per saham,” tulisnya.

Beberapa risiko investasi yang digarisbawahi yakni berlanjutnya pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, perbaikan daya beli masyarakat di bawah ekspektasi, konsistensi regulasi pemerintah dalam industri informatika serta regulasi periklanan dan penyiaran di Indonesia, dan memanasnya tensi politik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper