Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah ke Rp14.908, Rupiah Pimpin Pelemahan di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (18/9/2018) di Rp14.908 per dolar AS, melemah 49 poin atau 0,33% dari posisi Rp14.859 pada Senin (17/9/2018).
Perbandingan kurs rupiah tahun 1998, 2008, dan 2018./Bisnis-Radityo Eko
Perbandingan kurs rupiah tahun 1998, 2008, dan 2018./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (18/9/2018) di Rp14.908 per dolar AS, melemah 49 poin atau 0,33% dari posisi Rp14.859 pada Senin (17/9/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.983 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.833 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp150.

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau melemah 54 poin atau 0,36% ke level Rp14.934 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB.

Mata uang Garuda sebelumnya dibuka melemah 18 poin atau 0,12% di level Rp14.898 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 73 poin atau 0,49% di level Rp14.880 per dolar AS pada Senin (17/9).

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau turun tipis 0,03% atau 0,026 poin ke level 94,470 pada pukul 10.57 WIB.

Indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,109 poin atau 0,12% di level 94,605, setelah pada perdagangan Senin (17/9) berakhir melemah 0,45% atau 0,431 poin di posisi 94,496.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah memimpin pelemahan di antara sejumlah mata uang Asia setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tensi perang dagang dengan China melalui pernyataannya pada Senin waktu setempat.

Trump mengatakan AS akan mengenakan tarif 10% pada barang-barang China senilai sekitar US$200 miliar mulai 24 September serta akan segera melancarkan tarif lebih lanjut terhadap impor tambahan China senilai sekitar US$267 miliar jika pemerintah China melakukan pembalasan.

Menurut sumber terkait, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengadakan pertemuan di Beijing pagi tadi untuk membahas respons pemerintah terhadap tarif itu.

“Perang perdagangan yang memburuk dapat menyebabkan China memangkas rasio cadangan untuk bank lagi pada bulan Oktober dan kemungkinan akan membiarkan mata uang yuan melemah lebih lanjut,” kata Mingze Wu, seorang pedagang valas di INTL FCStone Global Payments.

“Ini tidak terlihat bagus untuk mata uang Asia secara umum,” tambahnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

18 September

14.908

17 September

14.859

14 September

14.835

13 September

14.794

12 September

14.863

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper