Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Mampu Ikuti Rebound Bursa Asia, IHSG Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,21% atau 12,47 poin di level 5.811,79, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,80% atau 107,03 poin ke level 5.824,26 pada akhir perdagangan Senin (17/9).

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (18/9/2018), meskipun sebagian bursa Asia pulih.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,21% atau 12,47 poin di level 5.811,79, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,80% atau 107,03 poin ke level 5.824,26 pada akhir perdagangan Senin (17/9).

Indeks sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,1% atau 5,54 poin di posisi 5.818,72 dan sempat rebound setelahnya, namun indeks kembali melemah hingga ahkhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level 5.811,79 – 5.844,95.

Dari 600 saham yang diperdagangkan di IHSG hari ini, 152 saham di antaranya menguat, sedangkan 213 saham melemah dan 235 saham lainnya stagnan. Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang melemah 1,84% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan tekanan terbesar dari sektor properti yang turun 1,48%, disusul sektor konsumer yang melemah 1,21%. Adapun sektor infrastruktur menguat paling tajam sebesar 1,55% di antara tiga sektor yang berada di zona hijau.

IHSG melemah di saat bursa saham lain di kasawan Asia tenggara juga mayoritas melemah, dengan indeks FTSE Straites Times yang melemah 0,18%, indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,60%, indeks PSEi Filipina turun 1,71% , sedangkan indeks SE Thailand menguat 1,48%.

Di sisi lain, mayoritas saham lain di Asia berhasil rebound, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 1,81% dan 1,41%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,56%, dan indeks Shanghai Composite naik 1,82%.

IHSG tak mampu mengikuti pergerakan bursa saham Asia yang berhasil rebound setelah minimnya reaksi investor terhadap putaran baru tarif impor China oleh AS meskipun tetap untuk eskalasi ketegangan lebih lanjut antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.

Dilansir Bloomberg, pemerintahan Trump mengenakan tarif 10% pada sekitar US 200 miliar barang-barang impor asal China pekan depan, dan akan ditinggatkan lebih dari dua kali lipat pada 2019.

Namun reaksi investor sedikit teredam karena pengumuman tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

"Itu sesuai harapan, karena pasar telah mengantisipasi AS akan memberlakukan tarif tambahan pada akhir bulan," kata Hiroaki Mino, analis di Mizuho Securities Co., seperti dikutip Bloomberg.

Tarif awal sebesar 10% lebih rendah dari yang direncanakan sebesar 25%, ditambah adanya harapan bagi kelanjutan pembicaraan antara AS dan China, kata Mino.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-1,84

UNVR

-1,14

BBRI

-1,01

BMRI

-1,16

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

TLKM

+2,88

ASII

+1,08

PTBA

+5,09

BBCA

+0,31

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper