Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapuas Prima Coal (ZINC) Genjot Kapasitas Produksi

Sejumlah emiten pertambangan logam berencana meningkatkan kapasitas produksi untuk mendorong kinerja dalam jangka panjang.
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan logam berencana meningkatkan kapasitas produksi untuk mendorong kinerja dalam jangka panjang.

Direktur Keuangan PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) Hendra Susanto menyampaikan, perusahaan sedang dalam tahap penyelesaikan pengembangan pabrik flotasi kedua. Pada bulan depan, diharapkan pabrik baru dapat mulai beroperasi dan berjalan penuh pada November 2018.

“Mulai November produksi bulanan kami dapat meningkat signifikan dengan beroperasinya pabrik baru,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/9/2018).

Pada November 2018, kapasitas produksi ZINC akan meningkat sekitar 40%--50% menjadi 7.000—7.500 ton per bulan dari sebelumnya 5.000—5.500 ton per bulan. Komposisinya sekitar 65% seng, sedangkan 35% lainnya ialah timbal.

Dengan penambahan kapasitas produksi, diharapkan pendapatan perseroan turut meningkat ke depannya. Seluruh hasil produksi akan selalu diserap oleh pasar ekspor 100%.

“Seluruh penjualan kami diserap pasar China. Kami produksi berapapun, akan diserap oleh mereka. Permintaannya memang sangat tinggi,” imbuhnya.

Pabrik baru yang menelan biaya investasi US$20 juta itu dibangun mulai Juni 2017. Adapun, pada tahun ini ZINC mengalokasikan capex sekitar US$20 juta, yang sudah dipakai setengahnya pada semester I/2018.

Beroperasinya pabrik flotasi kedua juga membuat ZINC lebih efisien dalam menjalankan operasional. Pasalnya, teknologi yang digunakan lebih canggih dibandingkan pabrik pertama, sehingga lebih menghemat bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper