Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Apple Naik Jelang Peluncuran iPhone Baru, Wall Street Terkerek

Penguatan saham Apple dan harga minyak mentah membantu mengerek bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) naik pada akhir perdagangan Selasa (11/9/2018).
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan saham Apple dan harga minyak mentah membantu mengerek bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) naik pada akhir perdagangan Selasa (11/9/2018).

Indeks S&P 500 ditutup naik 0,37% atau 10,76 poin di level 2.887,89, indeks Nasdaq Composite menguat 0,61% atau 48,31 poin di level 7.972,47, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,44% atau 113,99 poin di level 25.971,06.

Saham produsen iPhone Apple Inc. menguat 2,5% sekaligus mendorong ketiga indeks saham utama tersebut, sehari menjelang peluncuran model iPhone terbarunya.

Sektor teknologi pada indeks S&P pun naik 0,8%, kenaikan persentase terbesar dalam dua pekan. Kenaikan sektor ini juga didorong saham Microsoft dan Facebook yang masing-masing naik 1,7% dan 1,1%.

“Itu menjadi bahan bakar utama untuk pasar,” ujar Alan Lancz, Presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah konsultan investasi yang berbasis di Toledo, Ohio. “Mungkin teknologi telah mulai pulih dan investor semakin yakin akan kebangkitannya.”

Sektor teknologi telah naik hampir 18% sepanjang tahun ini sekaligus memimpin penguatan sektor dalam S&P 500 bersama dengan konsumer discretionary, yang juga telah naik sekitar 18% sejak 31 Desember.

Penguatan S&P 500 turut terbantukan kenaikan indeks energi sebesar 1%, dengan saham Exxon Mobil dan Chevron masing-masing naik 1,4% dan 0,5%. Harga minyak menanjak setelah sanksi AS menekan ekspor minyak mentah Iran serta memperketat pasokan global.

Sementara itu, Badai Florence yang naik ke Kategori 4 dan diperkirakan akan melanda wilayah Carolina akhir pekan ini, memberi keuntungan pada peningkatan penjualan sejumlah perusahaan sekaligus mendorong sahamnya naik.

Saham peritel perkakas rumah Home Depot dan Lowe's Companies masing-masing naik 1,5% dan 1,6%, disertai dengan kenaikan saham perusahaan bahan konstruksi.

Wall Street berhasil menguat terlepas dari bertahannya tensi perdagangan antara AS dan China. Yang terkini, China menyatakan keinginannya kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menjatuhkan sanksi terhadap AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper