Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Pangkas Proyeksi Panen Gandum Hingga 13%

Australia menurunkan perkiraan panen gandumnya hingga 13% karena kekeringan yang melanda seluruh pantai Timur membuat produksi dari pengekspor gandum terbesar keempat dunia itu turun ke level terendah selama 10 tahun.
Ladang gandum/Istimewa
Ladang gandum/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Australia menurunkan perkiraan panen gandumnya hingga 13% karena kekeringan yang melanda seluruh pantai Timur membuat produksi dari pengekspor gandum terbesar keempat dunia itu turun ke level terendah selama 10 tahun.

Australian Bureau of Agricultural and Resource Economics and Sciences (ABARES) menunjukkan bahwa produksi gandum Australia pada musim 2018 – 2019 diperkirakan hanya akan mencapai 19,1 juta ton.

Sebelumnya, pada Juni ABARES mematok produksi gandum Australia bisa mencapai 21,9 juta ton, tetapi Kepala Peramal Cuaca di Australia memangkas outlook panennya karena wilayah pantai Timur tercatat hanya terkena curah hujan kurang dari 20% dalam tiga bulan terakhir.

Wilayah pantai Timur Australia merupakan produsen gandum terbesar kedua di seluruh Australia.

Penurunan produksi gandum akan membuat kapasitas ekspor Australia menurun sehingga memacu harga patokan gandum global yang sejak bulan lalu terus memuncak ke titik tertingginya lebih dari tiga tahun karena kekhawatiran penyusutan pasokan global.

Pada perdagangan Selasa (11/9/2018), harga gandum di Chicago Board of Trade (CBOT) yang menjadi harga patokan global tercatat naik 2,5 poin atau 0,47% menjadi US$530,75 sen per bushel.

Australia biasanya mengekspor dua per tiga dari kseluruhan produksi gandumnya, tetapi kekeringan yang melanda membuat negeri Kangguru itu terpaksa mengalami penurunan produksi sehingga hanya bisa memenuhi permintaan pabrik domestiknya dan kekurangan pasokan untuk diekspor ke negara lain seperti Indonesia.

Outlook gandum saat ini membayangi perekonomian Australia dan perusahaan komoditas biji-bijan GrainCorp Ltd, yang mendapat sebagian besar pendapatannya dari perdagangan gandum.

Reserve Bank of Australia pada Agustus memperingatkan bahwa kekeringan yang melanda telah merusak padang rumput dan lahan pertanian di wilayah Timur bisa menyebabkan kemunduran ekonomi.

ABARES mengatakan produksi di seluruh wilayah pantai Timur Australia akan mencapai 5,74 juta ton, dua kali berturut produksinya di bawah rata-rata, dan turun dari jumlahnya pada Juni dengan perkiraan mencapai 9,3 juta ton.

Adapun, pada musim 2015 – 2016, produksi gandum Australia dari pantai Timur mencapai 17 juta ton.

“Menyedihkan, tanpa curah hujan hingga beberapa pekan ke depan, saya khawatir kita akan sama sekali gagal panen,” ujar Dan Cooper, petani di Caragabal, New South Wales, dilansir dari Reuters, Selasa (11/9/2018).

Saat produksi dari pantai Timur Australia menyusut, ABARES mengatakan bahwa produksi dari wilayah Barat justru sudah mulai membaik, karena mendapat curah hujan yang cukup baik.

ABARES melaporkan bahwa produksi dari Barat Australia akan mencapai 9,6 juta ton, naik dari perkiraan sebelumnya sebanyak 8,1 juta ton. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper