Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dipicu Ekspektasi Bunga Acuan Naik, Rupiah Rebound

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar tukar rupiah ditutup dengan penguatan 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS, setelah pada awal perdagangan dibuka rebound dengan penguatan 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan
Karyawan menghitung uang rupiah di sebuah money changer di Jakarta, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (5/9/2018), meskipun sempat dibuka menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar tukar rupiah ditutup dengan penguatan 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS, setelah pada awal perdagangan dibuka rebound dengan penguatan 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875

Adapun pada perdagangan Rabu (4/9), rupiah berakhir melemah 3 poin di level 14.938. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah pergerak pada kisaran Rp14.875-Rp14.905 per dolar AS.

Rupiah membukukan kenaikan terbesar di Asia sepanjang perdagangan hari ini di tengah tanda-tanda Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya lebih lanjut dan indeks MSCI Emerging Markets Currency menanjak untuk pertama kalinya pekan ini.

Mengekor penguatan rupiah, yen Jepang juga terapresiasi 0,15%, sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,07%. Di sisi lain, peso Filipina melemah paling tajam di antara mata uang Asia lainnya dengan depresiasi 0,32%.

Pada Rabu (5/9), Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan BI akan mengambil langkah-langkah pre-emptive demi mengatasi pelemahan rupiah.

Di sisi lain, Nanang Hendarsah, direktur eksekutif manajemen moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan BI sepenuhnya mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan.

“BI akan memastikan likuitas yang cukup dan efisiensi pada pasar valas, juga akan siap membeli obligasi pemerintah dari pasar sekunder,” tutur Nanang, seperti dikutip Bloomberg.

Penguatan rupiah juga sejalan dengan gerak indeks dolar AS. Indeks yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama ini terpantau melemah 0,03% atau 0,024 poin ke level 95,16 pada pukul 16.42 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,086 poin atau 0,09% di level 95,098, setelah pada perdagangan Rabu (5/9) berakhir melemah 0,27% atau 0,255 poin di posisi 95,184.

Pelemahan dolar AS pada perdagangan hari ini terbebani oleh penguatan mata uang pound sterling Inggris. Meski demikian, pelemahan greenback dibatasi bertahannya kekhawatiran atas isu perdagangan global.

Dilansir dari Reuters, penguatan pound sterling menjadi faktor atas pelemahan dolar AS menyusul laporan Bloomberg pada Rabu bahwa Inggris dan Jerman siap mengabaikan tuntutan kunci dalam negosiasi Brexit.

“Dolar AS terus menghadapi tekanan dari penguatan pound di tengah spekulasi terkini seputar Brexit. Masih harus dilihat berapa lama dorongan ini akan bertahan, tetapi ini memacu aksi beli kembali untuk mata uang lainnya di Eropa seperti euro dan franc Swiss untuk saat ini,” ujar Takuya Kanda, general manager di Gaitame.com Research, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper