Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS pada hari ini, Kamis (6/9/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda mulai rebound dengan dibuka terapresiasi 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875 pagi tadi, lalu terpantau bertahan di level Rp14.890 per dolar AS pada pukul 12.31 WIB setelah menguat 48 poin atau 0,32 di pasar spot.
Rupiah membukukan kenaikan terbesar di Asia sepanjang perdagangan hari ini di tengah tanda-tanda Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya lebih lanjut dan indeks MSCI Emerging Markets Currency menanjak untuk pertama kalinya pekan ini.
Pada Rabu (5/9), Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan BI akan mengambil langkah-langkah pre-emptive demi mengatasi pelemahan rupiah.
Di sisi lain, Nanang Hendarsah, direktur eksekutif manajemen moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan BI sepenuhnya mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan.
“BI akan memastikan likuitas yang cukup dan efisiensi pada pasar valas, juga akan siap membeli obligasi pemerintah dari pasar sekunder,” tutur Nanang, seperti dikutip Bloomberg.
Berikut pergerakan Rupiah hari ini yang dicatat Bisnis.com.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 33 poin atau 0,22% ke level Rp14.905 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terpantau mempertahankan posisinya di level 14.890 per dolar AS setelah menguat 48 poin, saat IHSG naik 0,13% ke level 5.691,14 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (6/9/2018).
Penguatan mata uang pound sterling Inggris terus membebani gerak dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (6/9/2018). Meski demikian, pelemahan greenback dibatasi bertahannya kekhawatiran atas isu perdagangan global.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia melemah 0,12% atau 0,115 poin ke level 95,069 pada pukul 10.40 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,086 poin atau 0,09% di level 95,098, setelah pada perdagangan Rabu (5/9) berakhir melemah 0,27% atau 0,255 poin di posisi 95,184.
Sementara itu, nilai tukar pound sterling lanjut naik 0,03% ke posisi US$1,2909, setelah berakhir menguat 0,41% di level 1,2905 pada perdagangan Rabu.
Dilansir dari Reuters, penguatan pound sterling menjadi faktor atas pelemahan dolar AS menyusul laporan Bloomberg pada Rabu bahwa Inggris dan Jerman siap mengabaikan tuntutan kunci dalam negosiasi Brexit.
Nilai tukar rupiah terpantau masih belum beranjak dari level Rp14.890 per dolar AS seiring pergerakan IHSG menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (6/9/2018).
Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.891 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (6/9/2018).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.891 per dolar AS, menguat 36 poin atau 0,24% dari posisi Rp14.927 pada Rabu (5/9/2018).
Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau bertahan di level Rp14.890 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB setelah menguat 48 poin atau 0,32%.
Mata uang Garuda mulai rebound dengan dibuka terapresiasi 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875. Adapun pada perdagangan Rabu (4/9), rupiah berakhir melemah 3 poin di level 14.938.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia pagi ini melemah 0,181 poin atau 0,19% ke level 95,003 pada pukul 10.06 WIB.
Nilai tukar rupiah terpantau stagnan di level Rp14.890 per dolar AS setelah menguat 48 poin atau 0,32% pada perdagangan pagi ini, Kamis (6/9/2018).
Nilai tukar rupiah menguat 48 poin atau 0,32% ke level Rp14.890 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (6/9/2018).
Nilai tukar rupiah rebound dengan dibuka terapresiasi 63 poin atau 0,42% di level Rp14.875 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Kamis (6/9/2018).