Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suplai Minyak AS dan Iran Menyusut, WTI Tembus US$70 Per Barel

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir menembus level US$70 per barel untuk pertama kalinya dalam sebulan pada perdagangan Kamis (30/8/2018), seiring dengan menyusutnya suplai dari AS dan Iran.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir menembus level US$70 per barel untuk pertama kalinya dalam sebulan pada perdagangan Kamis (30/8/2018), seiring dengan menyusutnya suplai dari AS dan Iran.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat 1,1% atau 74 sen dan ditutup di US$70,25 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi dalam lebih dari lima pekan. Total volume yang diperdagangkan sekitar 35% di bawah rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober bertambah 63 sen dan berakhir di level US$77,77 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertinggi sejak awal Juli. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$7,52 terhadap WTI.

Dilansir dari Bloomberg, saat persediaan minyak mentah di AS menurun dan produksi terhenti, para pembeli minyak Iran menghadapi kesulitan membeli minyak mentahnya bahkan sebelum sanksi terhadap negara tersebut diberlakukan pada 4 November.

Iran juga mengancam untuk menghentikan ekspor minyak Timur Tengah jika tidak diizinkan untuk mengirimkan minyak mentah melalui Selat Hormuz.

“Pada akhirnya, apa yang kami lihat adalah pasar AS yang lebih ketat. Kami melihat stagnasi di sisi produksi minyak,” ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. "Hal ini seiring dengan ekonomi yang masih berjalan cukup kuat di Amerika Serikat.”

Menurutnya, sanksi terhadap Iran juga telah menjaga harga minyak lebih tinggi.

Mempertahankan rally minyak mungkin terbukti menantang seiring dengan mendekatnya periode pemeliharaan kilang musim gugur. Periode ini biasanya mengarah pada kenaikan persediaan minyak mentah saat penyuling menurunkan permintaan mereka untuk minyak. Namun, kekurangan suplai dari Iran dapat membantu meningkatkan ekspor AS.

"Jika Anda bullish pada pasar ini, Anda secara efektif bertaruh bahwa ekspor akan mengimbangi penurunan yang biasa terjadi dalam permintaan minyak di musim gugur karena pemeliharaan kilang," kata Bill O'Grady, kepala strategi pasar di Confluence Investment Management LLC di St. Louis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper