Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Gudang Garam Stagnan

PT Gudang Garam Tbk menutup pekan ini dengan mencatatkan nilai saham yang stagnan. Sepanjang pekan ini harga saham perusahaan bergerak fluktuatif. Harga saham Gudang Garam sore ini tidak mengalami perubahan dari penutupan hari sebelumnya yang berada pada level Rp73.000.
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Gudang Garam Tbk menutup pekan ini dengan mencatatkan nilai saham yang stagnan. Sepanjang pekan ini harga saham perusahaan bergerak fluktuatif. Harga saham Gudang Garam sore ini tidak mengalami perubahan dari penutupan hari sebelumnya yang berada pada level Rp73.000.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis, turun 0,5 poin atau hanya 0,01% ke level 6.018,46. Kondisi ini dipengaruhi oleh kekhawatiran akan gejolak antara AS dan China yang kian memanas.

Sementara itu, rilisnya data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur China yang menunjukkan penguatan menahan laju indeks untuk turun lebih dalam.

Secara fundamental, kinerja perusahaan berkode GGRM ini membukukan kinerja yang cukup baik sepanjang semester I/2018. Pendapatan perusahaan naik 12,57% menjadi Rp45,30 triliun dibandingkan pdengan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp40,24 triliun. Sejalan dengan itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,55 triliun atau naik 13,77%. Meskipun pendapatan perusahaan naik, GGRM juga menunjukkan kenaikan beban usaha sebesar 4,21% mencapai Rp4,03 triliun.

Secara valuasi, harga saham GGRM sudah terdiskon sejak memasuki kuartal II/2018. Nilai forward PE ratio emiten rokok ini sebesar 15,4 kali (di bawah rata-rata historis 5 tahun dengan forward PE ratio sebesar 16,8 kali). Secara teknikal, pergerakan saham GGRM berada pada titik netral yang ditunjukkan pada indikator Relative Strength Index (RSI). Serta pada indikator MACD memperlihatkan momentum pergerakan saham GGRM masih positif.

Saham Gudang Garam Stagnan

Sumber: Bloomberg

*) Purnama Syukri Hadi, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper