Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai langkah peningkatan private placement dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) merupakan upaya untuk menghindari sepinya peminat dari lelang surat utang yang dalam beberapa penawaran terakhir penyerapannya tidak optimal.
Direktur Penelitian Core Indonesia Piter Abdullah mengungkap pilihan ini dilakukan dalam rangka mengurangi kerentanan akibat gejolak global.
"Pemerintah harus meningkatkan penerbitan surat utang domestik dan mengurangi utang luar negeri. Utamanya untuk mengurangi kerentanan keuangan pemerintah terhadap gejolak eksternal," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (29/8/2018).
Baca Juga
Menurutnya dengan menerbitkan SBN melalui cara private placement pemerintah menghindari kemungkinan kegagalan kurangnya peminat. Selain itu, pemerintah juga dapat mengurangi kepemilikan asing dalam SBN.
Sepanjang Agustus 2018, Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dengan metode private placement sebesar Rp3,25 triliun, sementara penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp3 triliun.
Jumlah tersebut lebih besar dari penebitan dengan metode yang sama selama Juli 2018 lalu, yakni SUN sebesar Rp300 miliar, SBSN Rp2,35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel