Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Kesepakatan Perdagangan AS-Kanada Angkat Bursa Saham Eropa

Optimisme seputar diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada menghidupkan kembali daya tarik aset berisiko sekaligus mendorong penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (29/8/2018).
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Optimisme seputar diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada menghidupkan kembali daya tarik aset berisiko sekaligus mendorong penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Rabu (29/8/2018).

Indeks Stoxx 600 mengakhiri perdagangan kemarin dengan kenaikan 0,3%.

Pemerintah AS dan Meksiko pada Senin (27/8) sepakat untuk merombak kesepakatan perdagangan NAFTA, sementara investor menantikan untuk melihat apakah Kanada akan menerima kesepakatan yang diperbarui.

Kanada dan AS pun berupaya mengatasi isu antara kedua negara dalam diskusi pada Rabu waktu setempat.

Namun, sebagian pelaku pasar tetap berhati-hati mengingat tensi perdagangan yang terjadi antara AS dan China.

"Kesepakatan antara AS dan Meksiko tidak meniadakan kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan Presiden Trump. Kesepakatan itu lebih proteksionis daripada status quo, dan Kanada tidak termasuk,” jelas ekonom di Capital Economics dalam risetnya, seperti dikutip Reuters.

"Meskipun AS sedikit berkompromi dengan Meksiko, kami tidak banyak berharap adanya gencatan senjata dengan China dalam waktu dekat.”

Turut membatasi kenaikan indeks Stoxx adalah pelemahan sebesar 0,7% pada indeks FTSE 100 Inggris akibat tertekan penguatan mata uang pound sterling.

Komentar dari kepala negosiator Brexit dari Uni Eropa Michel Barnier bahwa blok itu siap untuk menawarkan Inggris hubungan dekat yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah meninggalkan Uni Eropa mengangkat sterling lebih tinggi, sekaligus membebani FTSE 100 dan konstituen yang berpenghasilan dalam dolar AS.

Di antara saham individu, RTL Jerman naik lebih dari 2% setelah melaporkan pertumbuhan yang melampaui proyeksi pada kuartal kedua dalam hal pendapatan dan laba inti.

Saham Inditex asal Spanyol, bagaimanapun, turun 5,7% setelah Morgan Stanley menilai pemilik Zara tersebut "underweight" untuk pertama kalinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper