Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 33 perusahaan tahun ini telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 23 Agustus lalu.
Dari keseluruhan perusahaan yang listing tahun ini, trade, services and investment merupakan sektor dengan jumlah perusahaan listing terbanyak. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat, sektor ini menyumbang 36,4% atau 12 emiten.
Sektor infrastructure, utilities and transportation berada di urutan kedua dengan 24,2% atau sebanyak 8 emiten. Disusul dengan sektor finance serta property and real estate yang menyumbang 3 perusahaan atau masing-masing 9,1%.
Sektor agriculture, basic industry and chemicals, serta miscellaneous industry berada di urutan keempat, masing-masing sebesar 6,0% atau 2 emiten. Sektor mining menyumbang 3,0% atau 1 emiten.
"Sejauh ini, dari sektor consumer goods industry belum ada yang mendaftarkan diri hingga bulan Agustus (0%)," tulis riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dikutip, Senin (27/8/2018).
Sejauh ini, ada 15 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline BEI hingga akhir tahun ini, yakni PT Kota Satu Properti, PT Pratama Abadi Nusa Industri, PT Cottonindo Ariesta, PT Arkadia Digital Media, dan PT Natura City Development.
Perusahaan lain adalah PT Superkrane Mitra Utama, PT Net Visi Media, PT Madusari Murni Indah, PT Satria Antaran Prima, serta PT Garuda Food Putra Putri Jaya. Selanjutnya adalah PT Propertindo Mulia Investama, PT Super Energy, PT Yelooo Integra Datanet, PT Satria Mega Kencana, dan PT Shield On Service.
Merujuk pada jumlah perusahaan yang go-public per Agustus dan pipeline 2018, maka prediksi total perusahaan yang IPO tahun 2018 sebanyak 48 perusahaan. Jumlah tersebut jauh melebihi target perusahaan yang IPO 2018 sebanyak 35 perusahaan, atau meningkat 37,1% dari target semula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
