Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir di India Picu Penurunan Permintaan Emas Global

Pembuat perhiasan di India yang menjadi pembeli terbesar emas di dunia diperkirakan akan menurun pada puncak perayaan musim pernikahan karena hujan lebat dan banjir menyebabkan kerusakan di seluruh India hingga senilai US$3 miliar.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pembuat perhiasan di India yang menjadi pembeli terbesar emas di dunia diperkirakan akan menurun pada puncak perayaan musim pernikahan karena hujan lebat dan banjir menyebabkan kerusakan di seluruh India hingga senilai US$3 miliar.

“Biasanya, pada musim pernikahan di India, konsumsi emas akan berjumlah 200 gram hingga 1 kilogram per pernikahan, dan kali ini permintaan tersebut diperkirakan merosot hingga setengahnya,” ujar Bhima Govindan, Presiden All Kerala Gold & Silver Merchants Association, dikutip dari Bloomberg, Senin (27/8/2018).

Di India, Kerala menjadi wilayah dengan pengeluaran bulanan per kapita untuk ornamen emas tertinggi mencapai 400 rupee atau setara dengan US$5,70. Sejumlah festival perayaan dan musim pernikahan di India yang berlansung sepanjang Agustus hingga Desember setiap tahunnya menjadi penyumbang terbesar konsumsi emas.

“Sekitar 60% - 70% pabrik perhiasan di India terkena banjir sehingga para pekerjanya tidak bisa masuk kerja, pergi ke pabrik, dan melakukan produksi sehingga pasokan menjadi semakin terbatas,” lanjut Govindan.

Kepala All India Gems & Jewelry Trade Federation Nitin Khandelwal menuturkan bahwa federasi yang menjadi badan industri teratas India itu telah mengontak pabrik perhiasan di Kerasla dan perwakilan dari wilayah lainnya untuk pergi ke New Delhi pekan ini untuk menyediakan bantuan apapun yang dibutuhkan untuk industri bullion di Kerala, terutama untuk para tenaga kerjanya.

Sejumlah pabrik perhiasan terbesar di India seperti Warburg Pincus LLC di bawah naungan Kalyan Jewellers India Ltd., Joyalukkas Group, dan Malabar Gold & Diamond berada di wilayah selatan India. Kalyan Jewellers memiliki 17 toko di Kerala, mengirimkan paket bantuan makanan, air minum, dan kebutuhan pokok lainnya.

Adapun, Asher menyampaikan, Malabar Gold menyumbang 20 juta rupee ke dana pembangunan negaranya yang telah mengkoordinasikan perwakilannya untuk membantu proses pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper