Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah (TINS) Bakal Genjot Nilai Persediaan Jadi Rp3,2 Triliun

Emiten pertambangan logam PT Timah Tbk. (TINS) akan meningkatkan nilai inventory timah kadar rendah menjadi dua kali lipat atau Rp3,2 triliun seiring dengan penggunaan fuming dan teknologi ausmelt.
PT Timah Tbk. (Persero)/timah.com
PT Timah Tbk. (Persero)/timah.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam PT Timah Tbk. (TINS) akan meningkatkan nilai inventory timah kadar rendah menjadi dua kali lipat atau Rp3,2 triliun seiring dengan penggunaan fuming dan teknologi ausmelt.

Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra menyampaikan, perseroan saat ini tengah mengembangkan smelter fuming. Tujuan pembuatan pabrik baru ialah mengolah kembali timah kadar rendah untuk menjadi produk komersial.

"Bijih timah itu ada kerak-keraknya. Kerak itu nantinya bisa diolah kembali untuk ditingkatkan kadarnya, kemudian bisa dijual. Kalau kadarnya terlalu rendah belum bisa dikomersialkan," paparnya, Senin (27/8/2018).

Pengembangan fasilitas fuming yang menelan investasi Rp55 miliar ini hampir selesai. Proyek tersebut juga berjalan seiring dengan ekspansi perseroan dalam penambangan dalam atau primer.

Perusahaan juga mengembangkan teknologi ausmelt sebagai proyek lanjutan peningkatan kadar timah dari fuming. Proyek ausmelt yang membutuhkan investasi US$56 juta diharapkan rampung pada September 2020

Emil menyampaikan, setelah proyek fuming yang dilanjutkan dengan ausmelt rampung, perseroaan dapat meningkatkan nilai inventory timah dua kali lipat. Saat ini, nilai stok timah anak usaha PT Inalum (Persero) ini mencapai kisaran Rp1,6 triliun.

"Ketika inventory timah yang sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan, kemudian bisa dikomersialkan, nilainya bisa bertambah dua kali lipat. Ya hitung saja dari sebelumnya Rp1,6 triliun, berarti menjadi Rp3,2 triliun," tuturnya.

Terkait belanja modal, sambung Emil, perusahaan merealisasikan sekitar 60% dari bujet sampai saat ini. Pada 2018 perusahaan mengalokasikan capex Rp2,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper