Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) IPO 2019

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan melakukan penawaran umum perdana saham dua anak usaha pada 2019 sejalan dengan rencana jangka panjang dalam memperkuat ekuitas.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan melakukan penawaran umum perdana saham dua anak usaha pada 2019 sejalan dengan rencana jangka panjang dalam memperkuat ekuitas.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan bahwa perseroan masih akan mengeksekusi rencana penawaran umum perdana saham (IPO) PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) yang sempat dijadwalkan pada tahun ini. Akan tetapi, proses pelaksanaan akan dilakukan pada kuartal I/2019.

“Wika Realty bukan ditunda tetapi dibenerin supaya besar nanti exitnya. IPO Wika Realty [rencananya] awal kuartal I/2019,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Selain Wika Realty, Tumiyana menyebut juga akan melakukan IPO untuk anak usaha lainnya. Adapun, entitas tersebut yakni PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi. In between kuartal I/2019 dan kuartal II/2019 dua-duanya keluar,” imbuhnya.

Pihaknya menyatakan aksi korporasi tersebut tidak akan terpengaruh dengan periode tahun politik pada 2019. Rencananya, jumlah saham yang dilepas akan berada di kisaran 25%—35%.

Selain IPO dua anak usaha, dia menambahkan juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) di level anak usaha. Artinya, aksi korporasi tersebut kemungkinan akan dieksekusi oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. atau PT Wijaya Karya Beton Tbk. 

Menurut catatan Bisnis.com, Wika Realty awalnya berencana melakukan IPO pada Mei 2018. Akan tetapi, eksekusi aksi korporasi tersebut ditunda lantaran gejolak yang terjadi di pasar modal.

Perseroan juga telah mengumumkan harga penawaran awal saham pada kisaran Rp195-Rp255. Lewat aksi korporasi tersebut, rencananya akan dilepas 25% saham atau setara 12,51 miliar lembar.

Manajemen Wika Realty menargetkan Rp2 triliun lewat IPO. Rencananya, 20% dana yang didapat akan digunakan untuk keperluan pengembangan proyek yang sudah ada dan 47% akan digunakan untuk keperluan akuisisi lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper