Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.649, Kurs di Asia Variatif

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 11 poin atau 0,08% ke level Rp14.649 per dolar AS, setelah dibuka dengan depresiasi 14 poin atau 0,1% di posisi 14.652 pagi tadi.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (24/8/2018).

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 11 poin atau 0,08% ke level Rp14.649 per dolar AS, setelah dibuka dengan depresiasi 14 poin atau 0,1% di posisi 14.652 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah bergerak pada level 14.649-14.662 per dolar AS.

Mata uang Garuda melemah setelah berakhir terdepresiasi 64 poin atau 0,44% di level 14.638 per dolar AS pada perdagangan Kamis (23/8/2018).

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah pada kisaran level terendah dalam tiga tahun terakhir, sehingga membuat Bank Indonesia bersiap untuk terus melakukan intervensi di pasar uang.

“BI akan terus melakukan intervensi di pasar uang dan memantau pasar obligasi sebelum bertindak,” ungkap Nanang Hendarsah, Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Keuangan Bank Indonesia, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/8/2018).

Rupiah melemah di saat mata uang lain di kawasan Asia bergerak variatif, dengan pelemahan dipimpin oleh yen Jepang yang melemah 0,13% dan rupee India yang turun 0,11%.

Di sisi lain, baht Thailand memimpin penguatan mata uang di Asia dengan apresiasi 0,36%, disusul yuan offshore China yang menguat 0,26%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, hari ini terpantau melemah 0,11% atau 0,106 poin ke level 95,560 pada pukul 16.31 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka melemah 0,025 poin atau 0,03% di level 95,641, setelah pada perdagangan Kamis (23/8) ditutup menguat 0,55% atau 0,52 poin di posisi 95,666.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang diharapkan investor akan memberikan indikasi dari rencana bank sentral AS untuk pengetatan moneter dan reaksi terhadap kritik baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump.

Analis mengatakan meningkatnya ketidakpastian politik AS, diperkuat oleh keyakinan kriminal dari dua mantan penasehat Trump minggu ini, mempertahankan dolar di bawah tekanan, meskipun Amerika Serikat memulai pengetatan moneter yang lebih besar daripada di tempat lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper