Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Variatif, IHSG Melemah 0,33% di Akhir Sesi I

IHSG melemah 0,33% atau 19,78 poin ke level 5.963,21, setelah dibuka di zona merah denganpelemahan 0,13% atau 7,57 poin ke level 5.963,21. Sepanjang perdagangan di sesi I hari ini, IHSG bergerak pada level 5.949,60-5.993,60.
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melemah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (24/8/2018).

IHSG melemah 0,33% atau 19,78 poin ke level 5.963,21, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,13% atau 7,57 poin ke level 5.963,21. Sepanjang perdagangan di sesi I hari ini, IHSG bergerak pada level 5.949,60-5.993,60.

Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (23/8), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,65% atau 38,68 poin ke level 5.982,98.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 127 saham menguat, 181 saham melemah, dan 292 saham stagnan dari 599 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang melemah 1,34% dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang turun 2,36% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berada di teritori negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 0,89%, diikuti sektor konsumer yang turun 0,87%.

Di sisi lain, hanya sektor pertanian dan finansial yang menguat masing-masing 0,5% dan 0,44% yang menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Bursa saham di kawasan Asia Tenggara juga bergerak melemah siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI turun 0,43%, indeks FTSE Straits Times melemah 0,62%, indeks SE Thailand melemah 0,28%, dan indeks PSEi Filipina merosot 0,96%.

Di sisi lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat 0,48% dan 0,68%, indeks Hang Seng turun 0,69%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,35% dan 0,40%, sedangkan indeks Kospi Korsel menguat 0,09%.

Bursa Asia bergerak cenderung variatif hari ini setelah perundingan perdagangan AS-China  tidak menghasilkan terobosan yang berarti, sementara investor menantikan pidato dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam konsorsium bank sentral Jackson Hole Jumat malam.

"Setiap komentar tentang kebijakan The Fed saat ini akan menarik lebih banyak daripada perhatian yang biasa diberikan kritik baru-baru ini dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap The Fed oleh Presiden Trump," kata Larry Hatheway, kepala ekonom GAM Investments, seperti dikutip Bloomberg.

"Meskipun Powell lebih suka berbicara dengan jelas dan dalam hal non-teknis, dia mungkin menemukan alasan untuk mengambil pendekatan yang lebih terkontrol untuk menghindari munculnya konflik terbuka dengan pemerintahan," lanjutnya.

Gejolak di pasar negara berkembang, ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, dan spekulasi tinggi menjelang pemilihan paruh waktu pada bulan November di AS tidak mengarahkan investor obligasi jauh dari ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dua kali pada akhir tahun karena ekonomi tumbuh cukup cepat untuk menjamin pengetatan kebijakan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper