Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Melemah, IHSG Berbalik Melemah Tipis di Akhir Sesi I

IHSG berbalik melemah meski hanya 0,02% atau 0,93 poin ke level 5.943,37, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,3% atau 17,8 poin di posisi 5.962,10.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (23/8/2018).

IHSG berbalik melemah meski hanya 0,02% atau 0,93 poin ke level 5.943,37, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,3% atau 17,8 poin di posisi 5.962,10.

Sepanjang perdagangan di sesi I hari ini, IHSG bergerak pada level 5.934,29-5.991,30.

Adapun pada perdagangan sebelum libur Iduladha, Selasa (21/8), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,88% atau 52,11 poin ke level 5.944,30.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 159 saham menguat, 184 saham melemah, dan 156 saham stagnan dari 599 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang melemah 2,114% dan PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 2,01% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berada di teritori negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 1,86%, diikuti sektor infrastruktur yang turun 1,02%.

Di sisi lain, tiga sektor lainnya menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 1,23%.

Berbeda dengan IHSG, Bursa saham di kawasan Asia Tenggara bergerak menguat siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI naik 0,46%, indeks FTSE Straits Times menguat 1,45%, indeks SE Thailand naik 0,35%, dan indeks PSEi Filipina menguat 1,82%.

Di sisi lain, indeks Topix Jepang melemah 0,01%, indeks Hang Seng turun 0,83%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,34% dan 0,44%, sedangkan indeks Kospi Korsel melemah 0,09%.

Secara umum, bursa Asia cenderung melemah pada perdagangan hari ini menjelang batas waktu untuk tarif baru AS atas barang impor China dan di tengah spekulasi bahwa posisi politik Presiden AS Donald Trump dapat terancam oleh masalah hukum dari dua mantan penasihatnya.

Dilansir Reuters, para pejabat AS dan China bertemu untuk mencari jalan keluar dari konflik perdagangan mereka yang semakin dalam, tetapi tidak ada bukti bahwa diskusi tingkat rendah akan menghentikan penetapan tarif baru tarif AS yang dijadwalkan pada Kamis.

Moody's Investor Service mengutip perang perdagangan yang dipimpin AS sebagai risiko terhadap pertumbuhan global dengan pasar negara berkembang yang telah berjuang melawan harga minyak yang tinggi dan pengetatan kondisi keuangan.

"Negara-negara pasar berkembang tetap inheren rentan terhadap risiko arus keluar modal terkait dengan pengetatan likuiditas global karena bank-bank sentral mulai membalikkan langkah-langkah pelonggaran kuantitatif mereka," ungkap Moody's, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper