Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Tahan Ekspor, Harga Gandum Menjulang 31,26%

Spekulasi pembatasan ekspor gandum dari Rusia telah memicu guncangan pada pasar gandum untuk kedua kalinya sepanjang Agustus.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Spekulasi pembatasan ekspor gandum dari Rusia telah memicu guncangan pada pasar gandum untuk kedua kalinya sepanjang Agustus.

Harga gandum di Chicago Board Of Trade (CBOT) melambung setelah muncul laporan bahwa Rusia, pengekspor gandum utama dunia, akan mempertimbangkan untuk mengurangi pengiriman. Kemudian, Kementerian Pertanian Negeri Beruang Merah itu menyatakan belum mendiskusikan soal jumlah yang pasti.

Hal itu bukan yang pertama kalinya selama Agustus 2018 berjalan, kerancuan kebijakan di Rusia menyebabkan pasar gandum dunia terguncang.

Pada penutupan perdagangan Jumat (17/8), harga gandum CBOT tercatat melonjak 17,75 poin atau 3,16% menjadi US$579,75 sen per bushel dan naik 31,26% selama 2018 berjalan. Gandum menjadi satu-satunya komoditas CBOT yang mengalami lonjakan harga.

Harga gandum memuncak ke level tertinggi selama 3 tahun pada awal bulan ini setelah Ukraina, pengekspor terbesar gandum lainnya, memberikan sinyal akan membatasi pengiriman. Adapun, kekeringan yang melanda sejumlah wilayah pertanian gandum di dunia juga membuat hasil panen menyusut sehingga memunculkan spekulasi intervensi pasar.

Rusia dan Ukraina memiliki sejarah pernah mengendalikan ekspor gandum ketika mengalami lonjakan pasokan, untuk menjaga harga pangan lokalnya tetap aman. Kemungkinan bahwa peristiwa tersebut akan terulang memicu volatilitas harga.

“Keputusan kebijakan apapun yang diambil Ukraina dan Rusia terkait dengan ekspor gandum akan memberikan pengaruh besar pada harga gandum global, mengingat persediaan pasokan yang bisa diekspor semakin mengetat pada musim depan,” ujar Charles Clack, Analis Rabobank International di London, dilansir dari Bloomberg, Minggu (19/8/2018).

Kementerian Pertanian Rusia akan mempertimbangkan untuk membatasi ekspor jika pengirimannya sudah mencapai 30 juta ton. Aleksandr Tchakov, Menteri Pertanian Rusia, mengungkapkan belum memastikan sejauh mana pembatasan tersebut akan dilakukan.

Dampak dari pembatasan ekspor tersebut akan sangat berpengaruh pada harga gandum global. Ketika Rusia menahan ekspor pada 2010, harga komoditas gandum berlipat ganda dalam kurun waktu sebulan. Wilayah Laut Hitam sebagai pemasok gandum utama ke sejumlah pengimpor biji-bijian utama di dunia mempermasalahkan hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper