Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Anjlok, Harga Batu Bara Tergelincir

Harga batu bara mengakhiri pergerakannya di zona negatif pada perdagangan Rabu (8/8/2018).
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara mengakhiri pergerakannya di zona negatif pada perdagangan Rabu (8/8/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Oktober 2018 berakhir terkoreksi 0,69% atau 0,75 poin di US$108,60 per metrik ton setelah mampu rebound dan ditutup naik 0,23% di posisi 109,35 pada perdagangan Selasa (7/8).

Adapun harga batu bara kontrak November 2018 kemarin berakhir terkoreksi 0,38% atau 0,40 poin di US$105,95 per metrik ton. Pada Selasa (7/8), harga batu bara kontrak November rebound dan ditutup naik 0,38% di posisi 106,35.

Di bursa komoditas Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 juga tergelincir ke zona merah dan berakhir turun 1,90% atau 1,75 poin di level US$90,55 per metrik ton pada Rabu (8/8).

Dii bursa Zhengzhou Commodity Exchange, harga batu bara thermal untuk pengiriman September 2018 berakhir menguat 0,39% atau 2,4 poin di level 616 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

Sementara itu, harga minyak mentah terjerembap ke level terendah dalam hampir tujuh pekan terakhir pada perdagangan Rabu, saat perselisihan perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China membayangi penurunan cadangan minyak mentah AS.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September 2018 ditutup anjlok 3,2% atau 2,23 poin di level US$66,94 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Oktober 2018 berakhir anjlok 3,17% di level US$72,28 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, China akan mengenakan tarif 25% pada produk bensin, solar, dan barang-barang lainnya dari AS senilai miliaran dolar yang masuk ke China dalam beberapa pekan ke depan.

Data yang dirilis Energy Information Administration menunjukkan, persediaan minyak mentah turun 1,35 juta barel pekan lalu, jauh dari penurunan 3 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam survei Bloomberg. 

“Investor fokus pada masalah geopolitik yang dihadapi pasar saat ini, terutama tarif impor China pada bensin dan produk olahan lain, yang pasti dapat berdampak pada penetapan harga jangka pendek," kata Adam Wise dari John Hancock Financial Services Inc., seperti dikutip Bloomberg.

“Kunci untuk pertumbuhan permintaan global di masa depan yang mendasari harga komoditas adalah China. Sejauh ada gejolak di sana, akan ada penurunan dalam pasar minyak mentah," lanjutnya.

Pergerakan harga batu bara kontrak Oktober 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

8 Agustus

108,60

(-0,69%)

7 Agustus

109,35

(+0,23%)

6 Agustus

109,10

(-0,09%)

3 Agustus

109,20

(+0,23%)

2 Agustus

108,95

(-0,68%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper