Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trimitra Land Tetapkan Harga IPO Rp390 per Saham

Calon emiten properti PT Trimitra Propertindo Tbk. menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp390 per saham.
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Calon emiten properti PT Trimitra Propertindo Tbk. menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) senilai Rp390 per saham.

Dalam IPO, Trimitra Propertindo akan menawarkan sebanyak 773,3 juta saham, setara dengan 27,66% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Dengan demikian, total dana segar yang berpotensi diraup perseroan mencapai Rp301,6 miliar. 

Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbikan perseroan pada Kamis (9/8/2018), penetapan harga ini berada di posisi terbawah dari rentang harga yang ditawarkan selama periode penawaran awal atau bookbuilding pada 13 – 30 Juli 2018, yakni antara Rp390 hingga Rp495 per saham.

Manajemen perseroan mengungkapkan bahwa penetapan harga ini didasarkan atas kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan, permintaan dari calon investor berkualitas, kinerja keuangan perseroan, data dan informasi serta status perkembangan terakhir perseroan.

Harga tersebut juga sudah memperhitungkan kondisi harga beberapa emiten lain yang bergerak di bidang usaha yang sama seperti perseroan. PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek tunggal atas IPO ini dengan jaminan kesanggupan penuh atau full commitment.

Menurut rencana, periode penawaran umum saham perseroan akan dilakukan pada esok, Jumat (10/8/2018) hingga Selasa (14/8/2018) pekan depan. Bila berjalan lancar, saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (23/8/2018).

Perusahaan dengan brand Trimitra Land ini hanya akan mengalokasikan 1% dari total saham untuk investor ritel dalam penjatahan terpusat atau pooling allotment, sedangkan bagi investor institusi melalui penjatahan pasti atau fixed allotment maksimal 99%.

Penjatahan akan dilakukan pada Kamis (16/8/2018) dan pengembalian uang pemesanan yang tidak mendapatkan jatah pada Selasa (21/8/2018).

Manajemen perseroan mengungkapkan bahwa resiko utama bisnis perseroan yang harus dipahami investor adalah risiko pasokan bahan bangunan, khususnya semen dan baja. Dalam periode kurangnya bahan bangunan, dapat berdampak buruk terjadap kinerja proyek dan keuangan perseroan.

Sementara itu, resiko yang melekat pada saham yakni adanya potensi kurang likuidnya saham perseroan di pasar serta turunnya harga saham setelah pencatatan di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper