Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pembangkit Listrik, Adaro Energy (ADRO) Targetkan 5000 MW dalam 5 Tahun

PT Adaro Energy Tbk. menargetkan dalam 5 tahun ke depan dapat memiliki pembangkit listrik dengan total 5.000 MW di Indonesia dan Asean.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—PT Adaro Energy Tbk. menargetkan dalam 5 tahun ke depan dapat memiliki pembangkit listrik dengan total 5.000 MW di Indonesia dan Asean.

Garibaldi Thohir, Direktur Utama Adaro Energy, mengatakan bahwa hingga saat ini Adaro baru memilliki pembangkit listrik dengan total dana 2260 MW. Sebesar 2x30 MW di antaranya sudah beroperasi, sedangkan 2x100 akan beroperasi pada 2019, dan 2x1000 MW pada 2020.

Boy, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa unit usaha pembangkit listrik merupakan salah satu sasaran diversifikasi bisnis Adaro. Jenis pembangkit yang diprioristaskan tentu PLTU sebagai bentuk integrasi rantai bisnis perseroan di bidang tambang batu bara.

Namun, selain itu perseroan juga akan menjajaki potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan. Perseroan sedang melakukan uji coba pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di kawasan tambang perseroan di Kalimantan Selatan.

“Tetapi itu sifatnya hanya trial, buat belajar, skala kecil sekali, mungkin hanya untuk 200 rumah sih bisa. Tentu kami akan seriuskan,” katanya, Selasa (7/8/2018).

Boy mengatakan, perseroan juga terus menjajaki potensi kerjasama dengan negara-negara Asean untuk pembangunan PLTU. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan yang cukup matang dengan mitra manapun.

Menurutnya, tantangan di bisnis ini cukup panjang. Selain sulit menemukan proyek potensial, tantangan lainnya adalah untuk menemukan calon mitra yang sesuai dan sumber pembiayaan.

Boy mengatakan, Adaro cukup siap di dalam negeri. Perseroan memiliki pengalaman yang mumpuni dan sudah mengandeng mitra yang tepat dari Jepang dan Korea Selatan. Perseroan juga memiliki pasokan bahan baku yang cukup dari tambang perseroan.

Selama ada peluang kerjasama yang menguntungkan dengan PLN, perseroan siap menjajaki. Menurutnya, peluang tersebut selalu terbuka sebab kebutuhan listrik selalu meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Pada kesempatan sebelumnya, Boy mengatakan bahwa perseroan memilih untuk bekerja sama dengan mitra lokal ketika hadir di luar negeri. Tujuannya adalah untuk mengendalikan risiko, sehingga yang dipilih adalah perusahaan besar dan mapan dari luar negeri yang mampu memberikan nilai tambah.

Oleh karena itu, skema kerja samanya bisa sangat beragam, tergantung kesepakatan nantinya. Selain di Asean, emiten dengan kode saham ADRO ini juga mempertimbangkan Bangladesh untuk ekspansi proyek PLUT ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper