Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIWOOM SEKURITAS: Dipengaruhi FOMC Meeting, Investor Cenderung Wait and See

Pergerakan IHSG hari ini, Selasa (31/7/2018) akan dipengaruhi oleh penantian investor terhadap rilis data inflasi serta FOMC Meeting yang akan digelar pekan ini.
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan IHSG hari ini, Selasa (31/7/2018) akan dipengaruhi oleh penantian investor terhadap rilis data inflasi serta FOMC Meeting yang akan digelar pekan ini.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan pasar saham menanti rilis inflasi yang yang menurut estimasinya, inflasi (MoM) di level 0,30% dari sebelumnya 0,59%.

Sementara itu dari global, pasar juga menanti hasil pertemuan FOMC dalam pekan ini terkait suku bunga, yang cenderung belum dinaikkan pada pembahasan pertemuan Bank Sentral pada 1 Agustus 2018.

"Hari kami memprediksi indeks IHSG masih berpeluang melanjutkan kenaikan dengan level support dan resistance di 6.005 – 6.039," katanya dalam riset harian, Selasa (31/7/2018).

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Senin (30/7/2018) indeks IHSG ditutup naik (+0,65%) ke level 6.027. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor tambang (+2,72%), aneka industri (+1,50%).

Sementara itu, yang mengalami penurun terbesar sektor infrastruktur (-0,20%) dan sektor perdagangan (-0,10%).

Untuk seluruh pasar investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp. 234,5 miliar.

Dari dalam negeri, rilis laporan keuangan emiten pada semester ini masih menjadi pendorong indeks.

Pasar menanti rencana pembatalan domestic market obligation (DMO) yang direspons positif oleh produsen batubara, dan ini akan medorong ekspor batu bara meningkat dan ekspor Indonesia akan lebih tinggi dari impor yang cenderung akan meningkatkan neraca perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper