Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Margin dan Penjualan Kerek Laba PBID

Emiten Plastik PT Panca Budi Idaman Tbk. membukukan kenaikan laba bersih signifikan sebesar 43,88% sepanjang semester I/2018. Kenaikan itu terkerek peningkatan volume sekaligus margin penjualan produk perseroan.
Video profil Panca Budi Idaman/pancabudi.com
Video profil Panca Budi Idaman/pancabudi.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Plastik PT Panca Budi Idaman Tbk. membukukan kenaikan laba bersih signifikan sebesar 43,88% sepanjang semester I/2018. Kenaikan itu terkerek peningkatan volume sekaligus margin penjualan produk perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan akhir pekan lalu, emiten dengan kode saham PBID tersebut membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp141,36 miliar, meningkat 43,8% dibandingkan semester I/2017 (yoy) yang berada di angka Rp97,7 miliar.

Kenaikan laba bersih perseroan meningkat lebih tinggi dibandingkan kenaikan penjualan. Laporan keuangan perseroan menunjukkan PBID membukukan pendapatan usaha bersih sebesar Rp1,9 triliun.Pendapatan bersih perseroan pada periode sama tahun lalu sebesar Rp1,61 triliun.

Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim menyampaikan margin bersih perseroan meningkat menjadi 7,2% dari 6,1%, sedangkan margin kotor perseroan pada semester I/2018 mencapai 15,5% dari sebelumnya hanya 13,6%.

“Kenaikan margin bersih dan margin kotor tersebut salah satunya didorong ekspansi Pabrik kami yang berada di Jawa Tengah yaitu di Solo. Pabrik di Solo didukung oleh biaya tenaga kerja yang kompetitif sehingga meningkatkan gross margin kami,” ungkap Lukman saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu (29/7/2018).

Berdasarkan catatan perseroan, volume produksi pabrik plastik di Solo meningkat 15% dibandingkan semester I/2017. Pabrik di Solo merupakan andalan perseroan untuk meningkatkan penjualan di wilayah Timur Indonesia, yang juga turut memasok keperluan plastik di wilayah Barat.

Dengan dukungan biaya tenaga kerja lebih murah, perseroan secara konsisten memperbesar kapasitas produksi total pabrik di Solo. Selain biaya tenaga kerja murah, area pabrik yang cukup luas pun mendorong perseroan rutin mengekspansi pabrik tersebut.

Lukman mengungkapkan selain meningkatkan volume produksi karena kenaikan permintaan plastik, perseroan melakukan efisiensi pada seluruh pabrik sehingga margin kotor perseroan meningkat.

Adapun saat ini PBID memiliki 7 pabrik yang terletak di beberapa kota besar.

“Untuk pasar wilayah Timur, kami sudah masuk ke Makassar, Bali, dan beberapa kota terus kami kirimkan. Pasar Indonesia bagian Timur dan Tengah masih sangat menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi penduduknya berkembang,” jelas Lukman.

Perseroan membukukan kenaikan volume produksi total sebesar 10,6% untuk seluruh pabrik yaitu dari 75.789 ton per tahun per akhir Desember 2017, menjadi 83.797 ton per tahun per 30 Juni 2018. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan volume produksi dapat mencapai 90.000 ton per tahun.

Kendati membukukan kenaikan laba bersih signifikan pada semester I/2018, perseroan tetap mempertahankan target laba bersih 2018 sebesar 12% dengan mengandalkan kenaikan penjualan sekaligus efisiensi lini produksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper