Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Lanjutkan Reli Tembus US$8.000, Pertama Kali Sejak Mei

Rebound bitcoin terus berlanjut, membawa salah satu jenis mata uang digital terbesar itu ke atas US$8.000 per bitcoin untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Kenaikan tersebut membawa bitcoin memimpin kebangkitan seluruh mata uang digital yang selama ini terus tertekan.
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters
Mata uang virtual Bitcoin/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rebound bitcoin terus berlanjut, membawa salah satu jenis mata uang digital terbesar itu ke atas US$8.000 per bitcoin untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Kenaikan tersebut membawa bitcoin memimpin kebangkitan seluruh mata uang digital yang selama ini terus tertekan.

Aset mata uang kripto yang paling terkenal itu melonjak 5% di posisi US$8.083 per bitcoin sepanjang perdagangan di London. Token lawannya, ethereum, litecoin, dan ripple turut mengalami reli hingga 7,6%. Sementara itu, bitcoin yang terakhir kali ada di posisi US$8.000 per bitcoin pada Mei, masih berada 17% di bawah level tertingginya pada bulan itu.

Dengan penguatan yang terjadi belakangan ini, total nilai mata uang kripto di seluruh dunia kembali mencapai US$300 miliar pada sekitar 1.700 koin yang didata oleh Coinmarketcap.com. Bitcoin masih mengalami pelemahan sebanyak 60% dari puncaknya dengan harga US$20.000 per bitcoin pada Desember lalu.

“Kami terus mengalami depresiasi dalam enam bulan terakhir, maka setelah ini semoga mata uang kripto akan terus menguat,” ujar Timothy Tam, Chief Executive Officer CoinFi, perusahaan analisis data mata uang kripto di Hongkong, dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/7).

“Saat ini memang sulit untuk memprediksi pergerakan harga mata uang kripto, tapi kami yakin ini adalah awal dari pasar yang bullish,” lanjut Tam.

Optimisme pada mata uang digital terutama bitcoin kembali melambung setelah sejumlah pemangku kebijakan dan bank sentral mulai memperkenalkan industri itu dalam dua bulan terakhir.

Harga mata uang digital itu mulai terdorong setelah kemunculan laporan positif dari BlackRock Inc., perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, mulai mempelajari investasi bitcoin untuk perdagangan berjangka, ditambah dengan media yang menunjukkan sentimen positif dari laporan tersebut karena adanya kemungkinan bitcoin untuk masuk ke Exchange-Traded Fund (ETF).

Tam menambahkan bahwa ada tambahan optimisme terbaru, yaitu setelah Bitmain, mata uang kripto yang dipergunakan untuk membuat rig pertambangan, baru saja menyelesaikan perputaran dana yanag baru. Perusahaan tersebut dilaporkan meraup keuntungan sebanyak US$300 juta hingga US$400 juta dengan valuasi sekitar US$12 miliar.

Lingkup mata uang kripto telah menghadapi jalan yang berat sepanjang tahun ini, karena industrinya harus bergulat dengan kenaikan pengawasan regulasi di seluruh dunia seiring adanya kekhawatiran keamanan dari penggunaan mata uang digital tersebut, dan masalahnya tetap sama selama mata uang kripto itu diperdagangkan.

Sebelumnya, sempat terjadi kasus pencurian yang menggunakan token senilai US$500 juta dari bursa Coincheck Inc Jepang pada Januari lalu. Kemudian diikuti oleh dua perusahaan kripto Korea Selatan yang terkena serangan cyber pada Juni.

Di Indonesia sendiri, perdagangan mata uang kripto juga terhambat karena mendapat sentimen negatif dari segi keamanan, karena sejumlah pemangku kebijakan menilai perdagangan kripto bisa dimanfaatkan untuk pencucian uang dan pembiayaan terorisme.

Lamon Rutten, Chief Executive Officer Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) menuturkan bahwa kekhawatiran tersebut muncul karena belum banyak yang tahu kegunaan lain dari perdagangan mata uang kripto. Lamon menegaskan bahwa nantinya mata uang kripto akan diperdagangkan layaknya komoditas di Indonesia.

Dengan kemampuan untuk memperdagangkan mata uang digital, Lamon menilai akan membuat perkembangan ekonomi di Indonesia menjadi semakin pesat, karena proses transaksi keuangan yang menggunakan mata uang digital tersebut akan lebih efektif dengan memakan waktu lebih singkat, dan menggunakan biaya yang lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper