Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Kebijakan China Dorong Emiten Permesinan, Indeks Topix Ditutup Menguat

Indeks Topix ditutup menguat 0,47% atau 8,16 poin ke level 1.746,85, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,51% atau 113,49 poin ke level 22.510,48.
Bursa Tokyo/web
Bursa Tokyo/web

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Selasa (23/7/2018), didorong oleh saham produsen mesin setelah China meluncurkan paket kebijakan baru untuk meningkatkan permintaan dan pertumbuhan ekonomi.

Indeks Topix ditutup menguat 0,47% atau 8,16 poin ke level 1.746,85, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,51% atau 113,49 poin ke level 22.510,48.

Dilansir Bloomberg, indeks emiten permesinan di bursa Tokyo menguat, didukung oleh reli saham Komatsu Ltd. dan Hitachi Construction Machinery Co, setelah China menyatakan kebijakan fiskal saat ini harus "lebih pro-aktif”.

Pemerintah China juga memperkenalkan serangkaian kebijakan termasuk pemotongan pajak tambahan sebesar 65 miliar yuan ($ 9,6 miliar) kepada perusahaan dengan pengeluaran pada sektor penelitian dan pengembangan. Kebijakan ini juga turut mendorong indeks Shanghai Composite yang menguat hingga 1,4%.

"Kenaikan berkelanjutan dalam saham China adalah penarik untuk saham Jepang, karena kekhawatiran atas gesekan perdagangan mereda. Hal tersebut membuat kalangan investor membeli saham terkait China di Jepang,” kata Kazuhito Suzuki, analis senior di Shinkin Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

Saham perbankan juga menguat untuk hari kedua berturut-turut setelah memperoleh kenaikan terbesar sejak Februari pada hari Senin. Imbal hasil pada obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik enam basis poin menjadi 2,96%, tertinggi dalam lebih dari satu bulan terakhir.

“Ada kemungkinan BOJ akan menyesuaikan kebijakan kontrol kurva imbal hasil dalam waktu dekat dan menjaga suku bunga jangka pendek negatif serta menaikkan suku bunga jangka panjang,” ungkap Junichi Makino, Kepala Ekonom di SMBC Nikko Securities Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper