Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Industri Dasar Dorong Kenaikan IHSG Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di wilayah positif akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (24/7/2018).
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di wilayah positif hingga akhir sesi I perdagangan Selasa (24/7/2018).

IHSG naik 0,30% atau 17,79 poin ke level 5.933,59 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,31% atau 18,61 poin di level 5.934,41.

Pada perdagangan Senin (23/7), IHSG berakhir menguat 0,73% atau 43,01 poin di level 5.915,80. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.927,67 – 5.945,85.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 209 saham menguat, 121 saham melemah, dan 267 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor industri dasar (+2,01%) dan tambang (+0,67%). Adapun, sektor pertanian dan konsumer menetap di zona merah masing-masing dengan pelemahan 0,43% dan 0,33%.

Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi peluang berlanjutnya kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini.

Menurut Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, dari dalam negeri, peluang penguatan IHSG terbuka dengan rilis beberapa laporan keuangan emiten semester pertama dan juga rilis data foreign direct investment.

Di sisi lain, pelaku pasar juga fokus pada kondisi global saat ini, dengan sentimen perang dagang, rencana kenaikan suku bunga The Fed, memanasnya kondisi geopoltik antara Amerika Serikat dan Iran, serta tudingan AS atas pelemahan mata uang China.

Volatilitas tentunya akan meningkat, tetapi fokus transaksi akan berubah menjadi investasi jangka menengah hingga panjang seiring dengan meningkatnya volatilitas dan ketidakpastian yang terjadi.

“Secara teknikal kami memprediksi indek IHSG berpeluang menguat dengan support dan resistance di level 5.891 – 5.934,” kata Nico dalamnya.

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara juga bergerak positif siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,30%), FTSE Straits Times Singapura (+0,22%), indeks SE Thailand (+0,33%), dan indeks PSEi Filipina (+0,32%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,48% dan 0,53%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,61%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,55%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 1,62% dan 1,70%.

“Saya masih melihat penguatan pada pasar Asia hari ini secara keseluruhan berlangsung sementara. Fakta bahwa bank sentral global mengurangi pelonggaran kuantitatif belum berubah,” ujar John Teja, Direktur PT Ciptadana Sekuritas Asia, dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper