Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Logam & Agensi Periklanan Lesu, Indeks Stoxx 600 Turun

Reli bursa saham Eropa terhenti pada akhir perdagangan Kamis (19/7/2018), terbebani hasil buruk yang mendorong turunnya kinerja agensi periklanan Publicis serta penurunan harga logam yang menekan pasar.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Reli bursa saham Eropa terhenti pada akhir perdagangan Kamis (19/7/2018), terbebani hasil buruk yang mendorong turunnya kinerja agensi periklanan Publicis serta penurunan harga logam yang menekan pasar.

Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa, Stoxx 600, ditutup turun 0,2%, tergelincir dari level tertingginya dalam satu bulan yang dibukukan pada sesi perdagangan sebelumnya, saat investor mencermati beragam hasil laporan keuangan perusahaan.

Saham Publicis asal Prancis turun 8,8%, menyusul penurunan tak terduga dalam penjualan kuartal kedua yang disebabkan kinerja buruk pada bisnis komunikasi kesehatannya di Amerika Serikat (AS).

“Meskipun marjin operasi jauh di atas ekspektasi, fokusnya adalah pada angka pendapatan yang lebih lemah, terutama karena [agen periklanan AS] Omnicom awal pekan ini juga memiliki performa di bawah ekspektasi,” tulis analis Liberum, dikutip Reuters.

Performa Publicis menyeret rivalnya asal Inggris WPP turun hampir 3% dan sektor media turun 1,4%.

Saham perusahaan teknologi terbesar Eropa, penyedia perangkat lunak bisnis SAP, juga turun 3,5%. Hasil laporan keuangannya pada kuartal kedua menunjukkan pertumbuhan lisensi yang lebih lemah dari perkiraan, meskipun meningkatkan prospeknya.

Saham sumber daya dasar ikut terseret, dengan turun 1,6% dan mendekati level terendah tiga bulan, akibat berlanjutnya aksi jual pada harga logam setelah jeda singkat.

Secara keseluruhan, investor tetap optimistis memasuki musim pelaporan keuangan perusahaan di Eropa, yang diharapkan dapat memberikan pertumbuhan lebih kuat daripada kuartal pertama.

“Laporan keuangan global masih datang rata-rata lebih tinggi dari ekspektasi,” kata Christopher Peel, kepala investasi di Tavistock Wealth. "Saya tidak melihat ada yang akan menghentikannya kecuali isu tarif perdagangan meluap dan mulai membebani.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper