Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Data Neraca Perdagangan, Rupiah Bergerak Menguat Pagi Ini

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 14 poin atau 0,1% ke level Rp14.380 per dolar AS pada pukul 8.07 WIB pagi ini.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah bergerak menguat pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (17/7/2018).

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 14 poin atau 0,1% ke level Rp14.380 per dolar AS pada pukul 8.07 WIB pagi ini.

Sebelumnya, rupiah dibuka di zona hijau dengan penguatan 4 poin ke level Rp14.390 per dolar AS, setelah pada perdagangan kemarin, Senin (16/7/2018), rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,11% ke level Rp14.394 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS pasca tingginya surplus data neraca perdagangan Juni sebesar US$1,74 miliar dollar.

Surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan turunnya impor bulan Juni 2018 sebesar 12,6% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 28% (yoy). Adapun turunya impor didorong oleh melemahnya impor non-migas terutama untuk bahan baku penolong.  

Ahmad melanjutkan, stabilnya ekspor di bulan Juni yang tumbuh sebesar 11.4% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya 13% (yoy) pada akhirnya membuat surplus neraca perdagangan cukup besar.  

“Rupiah kemungkinan menguat ke level Rp14.290 - Rp 14.350 per dolar AS,” ungkap Ahmad dalam risetnya, Selasa (17/7/2018).

Sementara itu, dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,05% atau 0,047 poin ke level 94,558 pada pukul 8.24 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,04% atau 0,041 poin ke level 94,552, setelah pada perdagangan Senin (16/7), indeks dolar ditutup melemah 0,18% di posisi 94,511.

Dilansir Reuters, indeks dolar AS menguat karena investor menunggu testimoni pertama Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres untuk petunjuk mengenai laju kenaikan suku bunga AS.

Powell akan memberi kesaksian tentang ekonomi dan kebijakan moneter di depan Komite Perbankan Senat AS pada Selasa siang hari waktu setempat, diikuti oleh kesaksian pada hari Rabu di depan Komisi Jasa Keuangan DPR.

"Tampaknya pasar berfokus pada apakah perang perdagangan antara AS dan China dapat mempengaruhi prospek pengetatan The Fed," kata Masafumi Yamamoto, kepala analis valas di Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper