Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Segera Pangkas Impor Minyak Iran Sebelum Sanksi AS Berlaku

Penyuling minyak India memangkas impor minyak ke Iran mulai bulan lalu seiring dengan keinginan negara itu untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada Iran agar tidak terkena sanksi dari Amerika Serikat yang mulai berlaku pada November mendatang.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Penyuling minyak India memangkas impor minyak ke Iran mulai bulan lalu seiring dengan keinginan negara itu untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada Iran agar tidak terkena sanksi dari Amerika Serikat yang mulai berlaku pada November mendatang.

Impor minyak bulanan India dari Iran menurun hingga 592.800 barel per hari pada Juni, turun 16% dari jumlah Mei.

Pihak AS mengatakan pada Mei bahwa mereka akan kembali menjatuhkan sanksi setelah mundur dari kesepakatan 2015 dengan Iran, Rusia, China, Prancis, Jerman, dan Inggris, yang menyatakan bahwa Teheran harus mengurangi aktivitas nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi sebelumnya.

Pemerintah India, pelanggan minyak Iran terbesar setelah China, meminta para penyuling minyaknya untuk mempersiapkan penurunan drastis bahkan hingga tidak ada sama sekali pasokan dari impor minyak Iran.

Sanksi ronde pertama akan mulai berlaku pada 6 Agustus mendatang dan sisanya, pada sektor petroleum, akan mulai dikenakan setelah masa peralihan 180 hari berakhir pada 4 November.

Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka akan mendorong negara-negara lain untuk mengurangi impor minyak ke Iran hingga nol. Penyuling minyak India bersedia menerima anjuran AS itu untuk menjaga hubungannya dengan sistem finansial AS.

“Pemerintahan Trump akan mendesak untuk membuat ekspor minyak Iran menjadi nol. Ketiadaan toleransi pada sanksi tersebut membuat pelanggan minyak Iran saat ini ketakutan,” ujar Sri Paravaikkarasu, Kepala Suez Oil, konsultan energi FGE, dilansir dari Reuters, Rabu (11/7/2018).

Secara keseluruhan, impor minyak India pada Juni naik 10,1% dari tahun sebelumnya menjadi 4,82 juta barel per hari. Pembelian keseluruhan juga mengalami kenaikan untuk minyak dari Meksiko, AS, dan Azerbaijan. Impor dari pemasok di negara lain di Timur Tengah pun mengalami peningkatan.

Pembelian dari penyuling minyak pribadi India yang menurun turun menyeret impor minyak India dari Iran meskipun para penyuling minyaknya sudah meningkatkan pembelian.

Penyuling minyak negara India, yang terlibat sekitar 60% dari keseluruhan kapasitas penyulingan minyak India sebanyak 5 juta barel per hari, membuat volume minyak Iran meningkat hingga 10% pada Juni dibandingkan dengan Mei sekitar 454.000 barel per hari.

Penyuling minyak negara India telah memangkas impor minyak dari Iran pada tahun finansial 2017/2018 karena ada perselisihan tentang perkembangan hak ladang gas alam Iran.

Namun, penyuling minyak India kembali meningkatkan impor pada tahun fiskal yang dimulai April lalu setelah Iran menawarkan pengiriman gratis dan perpanjangan jangka waktu kredit hingga 60 hari. Untuk enam bulan pertama 2018, impor minyak India dari Iran naik 8,4% menjadi 585.000 barel per hari.

Kemudian, pada April hingga Juni 2018, kuartal pertama tahun fiskal saat ini, impor minyak India dari Iran naik 24% dari kuartal sebelumnya hingga 647.000 barel per hari. Impor dari penyuling minyak India selama masa tersebut meningkat hingga lebih dari dua kali lipat hingga 413.000 barel per hari dari sebelumnya hanya 191.700 barel per hari.

Para penyuling minyak India kemungkinan akan mendapat kejelasan lebih lanjut terkait dengan jumlah impor yang akan dipangkas oleh AS dalam pertemuan Pemerintah India dengan AS yang dijadwalkan akan berlangsung pada 16–17 Juli mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper